FAKTOR
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR ANAK
Disusun
Oleh :
WINA AUDINA
8620714150080
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
STKIP PANCA SAKTI
BEKASI
2016
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan pada yang maha kuasa yang telah memberikan berkat serta
karunianya kepada kami,
sehingga kami
berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul ” Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Anak “ yang tepat pada
waktunya sebagai tugas mata kuliah. Belajar
dan Pembelajaran bagi anak Usia Dini mengucapkan
terimakasih kepada Dosen Bidang Study Belajar
dan Pembelajaran bagi anak Usia Dini, karena atas bimbingan beliau maka kami dapat mengetahui dan
mengerti bagaimana cara mengerjakan makalah yang baik dan benar. Makalah ini
berisikan tentang pengertian, penjelasan serta pemaparan. Dalam penyusunan
makalah ini, Kami
mendapat banyak kesulitan karena kurangnya sumber serta fasilitas untuk
penyusunan makalah ini, tetapi itu semua kami
jadikan tantangan untuk dapat bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta membantu dalam penyusunan makalah
ini dari awal sampai akhir. Oleh karena itu, sebelum dan sesudahnya kami ucapakan terimakasih.
i
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar-----------------------------------------------------------------------i
Daftar
Isi -----------------------------------------------------------------------------ii
BAB
I
PENDAHULUAN
------------------------------------------------------------------1
1.1
Latar Belakang-------------------------------------------------------------------1
BAB II
PEMBAHASAN
--------------------------------------------------------------------2
Faktor
–Faktor yang mempengaruhi p[ertasi belajar ---------------------------2
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
--------------------------------------------------------------------------6
Saran
----------------------------------------------------------------------------------6
Daftar
Pustaka -----------------------------------------------------------------------7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak
usia dini yang berada pada rentangan usia lahir sampai 6 tahun. Pada usia ini
secara terminologi disebut sebagai anak usia prasekolah. Perkembangan
kecerdasan pada masa ini mengalami peningkatan dari 50 % menjadi 80
%.
Diperkirakan bahwa anak-anak yang mengulang
kelas adalah anak-anak yang tidak masuk pendidikan prasekolah sebelum masuk SD.
Mereka adalah anak yang belum siap dan tidak dipersiapkan oleh orang tua nya
memasuki SD. Adanya perbedaan yang besar antara pola pendidikan disekolah dan
dirumah menyebabkan anak yang tidak masuk pendidikan taman kanak-kanak
(prasekolah) mengalami kejutan sekolah dan mereka mogok sekolah atau tidak
mampu menyesuaikan diri sehingga tidak dapat berkembang secara optimal. Hal ini
menunjukkan pentingnya upaya pengembangan seluruh potensi anak usia prasekolah
Usia 4-6 tahun, merupakan masa peka bagi anak.
Anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya perkembangan seluruh potensi
anak. Masa peka adalah masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan
psikis yang siap merespon stimulasi yang diberikan oleh lingkungan. Masa ini
merupakan masa untuk meletakkan dasar pertama dalam mengembangkan kemampuan
fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, konsep diri, disiplin, kemandirian,
seni, moral, dan nilai-nilai agama. Oleh sebab itu dibutuhkan kondisi dan
stimulasi yang sesuai dengan kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangan
anak tercapai secara optimal.
Peran pendidik (orang tua, guru, dan orang
dewasa lain) sangat diperlukan dalam upaya pengembangan potensi anak 4-6 tahun.
Upaya pengembangan tersebut harus dilakukan melalui kegiatan bermain sambil
belajar atau belajar seraya bermain.
1
BAB II
PEMBAHASAN
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR ANAK
Pada bulan mei 1996 telah diadakan
seminar setengah hari oleh majalah intisari dengan tema “Mana yang lebih
penting: IQ atau EQ.” judul tersebut agak mengherankan saya, karena IQ dan EQ
bukanlah dua hal yang saling bertentangan, bahkan sering kali saling menunjang.
Namun dapat dimengerti bahwa dalam upaya agar dengan dimunculkannya tema yang
amat catching (menarik perhatian)
ini, perhatian terhadap seminar tertingkatkan.
a.
TUMBUH KEMBANG ANAK
Manusia belajar, tumbuh dan
berkembang dari pengalaman yang diperolehnya melalui kehidupan keluarga, untuk
sampai pada penemuan bagaimana ia menempatkan dirinya ke dalam keseluruhan
kehidupan dimanaia berada. Namun perkembangan manusia tidak dimulai dari suatu
tabula rasa melainkan mengandung sumber daya yang memiliki kondisi social
cultural, fisik dan biologis yang berbeda-beda, yang tidak dapat dilihat
terlepas dari kondisi social, cultural, fisik dan biologis dalam lingkungannya.
Dengan demikian selain sekolah dan guru, lingkungan keluarga dan orang tua juga memainkan peranan penting dalam tumbuh
kembang putra-putrinya. Berbagai perbedaan cirri ini berkenaan dengan factor
perkembangan yang ikut mempengaruhi peserta belajar yang akan dijelaskan pada
uraian di bawah ini.
b.
FAKTOR UTAMA YANG MEMPENGARUHI BELAJAR
Piaget berbicara tentang skema (scheme), yang adalah unit dasar kognisi
seorang. Istilah behavioristic untuk
skema ini adalah respons atau kebiasaan (habit) (Good dan Brophy, 1990). Namun
Piaget membedakan dua jenis scheme,
2
yaitu
yang sensorimotorik umpama keterampilan berjalan, membuka botol, dan cognitive scheme seperti pengembangan
konsep, berpikir, pemahaman dan sebagainya.
Dua mekanisme adaptasi terkait dalam
setiap tindakan, yaitu yang disebut akomodasi dan asimilasi. Akomodasi adalah
perubahan respons terhadap tuntutan lingkungan yang mencakup perkembangan scheme baru dari adaptasi scheme yang sudah ada, terhadap situasi
baru. Asimilasi secara umum diartikan dalam istilah behavioristic sebagai transfer atau proses member respons terhadap
stimulus tertentu. Dengan menggunakan scheme yang sudah ada, semua tindakan
yang disebut belajar mencakup asimilasi dan akomodasi (Hall, 1983). Maka
belajar menurut aliran Piaget adalah adaptasi yang holistic dan bermakna yang
dating dari dalam diri seseorang terhadap situasi baru, sehingga mengalami
perubahan yang relative permanen. Berbeda dari para behavioris, Piaget percaya
bahwa harus ada kesiapan (readiness) dan kematangan (maturity) dari dalam diri
seseorang sebelum perubahan tersebut terjadi.
FAKTOR-FAKTOR LAIN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI
BELAJAR ANAK
1.1 Pemenuhan
kebutuhan psikologis
Secara umum diketahui bahwa dalam
perkembangan anak perlu dipenuhi berbagai kebutuhan, yaitu primer, pangan,
sandang dan perumahan serta kasih sayang, perhatian, penghargaan terhadap
dirinya dan peluang mengaktualisasikan dirinya.
Pemenuhan kebutuhan dalam
perkembangan ini banyak tergantung dari cara lingkungannya berinteraksi dengan
dirinya. Sebagaiman orgenisme ditentukan secara alamiah oleh sifat-sifat
keturunan dan ciri-ciri yang unik yang dibawa sejak lahir, perkembangan
organism itu juga ditentukan oleh cara-cara lingkungan berinteraksi dengan
individu, yaitu melalui pendekatan yang sifatnya memberikan perhatian, kasih
sayang dan peluang mengaktualisasikan diri.
3
1.2 Inteligensi,
emosi dan motivasi
Prestasi belajar, kita ketahui
semua, bukan saja dipengaruhi oleh kemampuan intelektual yang bersifat
kognitif, tetapi juga dipengaruhi oleh factor-faktor non-kognitif seperti
emosi, motivasi, kepribadian serta juga berbagai pengaruh lingkungan.
Pengembangan potensi anak mencapai
aktualisasi optimal bukan saja dipengaruhi factor bakat, melainkan juga faktor
lingkungan yang membimbing dan membentuk perkembangan anak. Perkembangan
seluruh kepribadiannya selain dilator belakangi kedua faktor tersebut di atas
juga terkait dengan kemampuan intelektual, motivasi, pengetahuan dan konsep
dirinya.
1.3 Pengembangan
kreativitas
Setiap anak dilahirkan dengan bakat
yang merupakan potensi kemampuan (inherent component of ability) yang
berbeda-beda dan yang terwujud karena interaksi yang dinamis antara keunikan
individu dan pengaruh lingkungan.
Berfungsinya otak kita, adalah hasil
interaksi dari cetakan biru (blue print) genetis dan pengaruh lingkungan itu.
1.4 Interpretasi
Mencatat ciri khas suatu obyek suatu
tahap perkembangan atau kejadian untuk menghubungi pengamatan yang satu dengan
yang lain, merupakan pola-pola yang harus dideteksi dalam suatu rangkaian
pengamatan (beberapa kejadian berkaitan harus ditemui).
1.5 Ramalan
Pola
dan hubungan yang sudah diamati digunakan untuk meramalkan kejadian yang belum
diamati. Suatu ramalan adalah suatu terkaan bila tidak didasarkan pada hubungan
yang diketahui ada, melalui observasi hari ini atau pada masa yang lalu.
Ramalan ini bisa merupakan prakiraan
secara analogi atau merupakan
4
tindakan
menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru, maupun menggunakan pengalaman baru sebagaiman timbul
dalam usaha menterjemahkan apa adanya.
1.6 Eksperimen dan/atau
penerapan konsep/teori
Perencanaan penelitian yang bertolak
dari pertanyaan apa yang harus dijawab secara jelas (penemuan masalah),
hipotesa apa yang mau dicoba atau apa yang diujicobakan, nilai apa yang dianut,
kejelasan tentang dan mempu melihat persoalan apa yang harus dijawab dalam arti
penelitian empirik atau penyajian nilai, adalah bagian dari keseluruhan
kegiatan intelektual yang memiliki kadar mental yang tinggi dalam pembelajaran.
5
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Manusia
belajar, tumbuh dan berkembang dari pengalaman yang diperolehnya melalui
kehidupan keluarga, untuk sampai pada penemuan bagaimana ia menempatkan dirinya
ke dalam keseluruhan kehidupan dimanaia berada. Namun perkembangan manusia
tidak dimulai dari suatu tabula rasa melainkan mengandung sumber daya yang
memiliki kondisi social cultural, fisik dan biologis yang berbeda-beda, yang
tidak dapat dilihat terlepas dari kondisi social, cultural, fisik dan biologis
dalam lingkungannya. Dengan demikian selain sekolah dan guru, lingkungan
keluarga dan orang tua juga memainkan
peranan penting dalam tumbuh kembang putra-putrinya. Berbagai perbedaan cirri
ini berkenaan dengan factor perkembangan yang ikut mempengaruhi peserta belajar
yang akan dijelaskan pada uraian di bawah ini.
6
DAFTAR
PUSTAKA
Hendrasworo, Yudanto.2009.Pembelajaran Anak Pada
Usia Dini – Kanak Kanak.
Gunarsa, Singgih;Yulia Singgih Gunarsa. 2006
. Psikologi Perkembangan Anak
dan Remaja. Jakarta :
Gunung Mulia.
Tedjasaputra, Maykes .2007.Bermain, Mainan dan
Permainan. Jakarta : Grasindo,
Muhammad Rasyid Dimas. 2005. 25 Cara
mempengaruhi Jiwa dan Akal Anak.
Jakarta : Pustaka Al Kautsar,
Handoko, Martin. 2004. Pendidikan Usia Dini.
Jakarta : Grasindo,
Sudono, Anggani. 2000.Sumber Belajar dan Alat
Permainan. Jakarta : Grasindo
7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar