Kamis, 23 Februari 2017

METODE PEMBELAJARAN PADA ANAK USIA DINI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada yang maha kuasa yang telah memberikan berkat serta karunianya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul  ” Metode Pembelajaran Pada Anak Usia Dini
 “ yang tepat pada waktunya sebagai tugas mata kuliah. Belajar dan Pembelajaran bagi anak Usia Dini  mengucapkan terimakasih kepada Dosen Bidang Study Belajar dan Pembelajaran bagi anak Usia Dini,  karena atas bimbingan beliau maka kami dapat mengetahui dan mengerti bagaimana cara mengerjakan makalah yang baik dan benar. Makalah ini berisikan tentang pengertian, penjelasan serta pemaparan. Dalam penyusunan makalah ini, Kami mendapat banyak kesulitan karena kurangnya sumber serta fasilitas untuk penyusunan makalah ini, tetapi itu semua kami jadikan tantangan untuk dapat bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas ini. Kami  menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta membantu dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Oleh karena itu, sebelum dan sesudahnya kami ucapakan terimakasih.







i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar-----------------------------------------------------------------------i
Daftar Isi -----------------------------------------------------------------------------ii
BAB I
PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------1
1.1  Latar Belakang-------------------------------------------------------------------1
1.2   Rumusan Masalah -------------------------------------------------------------2
1.3  Tujuan ----------------------------------------------------------------------------2
1.4  Metode Penulisan ---------------------------------------------------------------2
BAB II
PEMBAHASAN --------------------------------------------------------------------3
Metode pembelajaran AUD -------------------------------------------------------3
Beberapa Kelebihan dan kelemahan Metode pembelajaran AUD-----------5
BAB III
PENUTUP 
Kesimpulan --------------------------------------------------------------------------9
Saran ----------------------------------------------------------------------------------9
Daftar Pustaka ----------------------------------------------------------------------10





ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.        Latar Belakang

Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa keemasan sekaligus masa kritis dalam tahapan kehidupan manusia, yang akan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Masa ini merupakan masa yang tepat untuk meletakan dasar bagi kemampuan fisik, bahasa, ocial emosional, konsep diri, seni, moral dan nilai-nilai agama. Sehingga upaya pengembangan seleuruh potensi anak usia dini harus dimulai agar pertumbuhan dan perkembangan anak tercapai secara optimal.
Hal tersebut merupakan hak bagi anak, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan Anak, yang menyatakan bahwa setiap anak berhak untuk hidup, tumbuh, berkembang dan berprestasi secara wajar sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Salah satu implementasi dari hak tersebut, setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pembelajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka guru/tutor sebagai ujung tombak pendidikan anak usia dini harus mampu mengembangkan pendekatan, model dan metode pembelajaran yang mampu mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak, baik perkembangan intelektual, fisik, maupun perkembangan mental-emosionalnya. Dalam hal ini, pemilihan dan penyusunan model dan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan sarana belajar yang tersedia. 
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengkaji berbagai metode pembelajaran yang sesuai untuk pendidikan anak usia dini. Metode-metode tersebut kemudian dianalisis baik kelebihan maupun kelemahannya, sehingga dapat diperoleh mana metode yang sesuai dengan pendidikan anak usia dini.
1
B.     Rumusan Masalah
Berdasatkan uraian di atas, maka rumusan masalah dapat disusun sebagai berikut:
1.      Metode-metode pembelajaran apa saja yang biasa dilakukan dalam pembelajaran anak usia dini?
2.      Bagaimana keunggulan dan kekurangan masing-masing metode pembelajaran tersebut?
C.    Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:
1.      Mengetahui metode-metode  pembelajaran apa saja yang biasa dilakukan dalam pembelajaran anak usia dini?
2.       Apa kelebihan dan kelemahan metode-metode pembelajaran anak usia dini?

D.    Metode dan Teknik penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode deskriptif analitik, yakni dengan mengungkapkan masalah-masalah yang dikaji dan kemudian dianalisis berdasarkan teori-teori yang ada  dan pengetahuan penulis.













2
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Metode Pembelajaran Anak Usia Dini
Metode pembelajaran anak usia dini merupakan cara-cara atau teknik yang digunakan agar tujuan pembelajaran tercapai. Kalau model pembelajaran merupakan pendekatan umum dalam satu proses pembelajaran dan biasanya dalam satu proses pembelajaran menggunakan satu model, sedangkan metode adalah langkah teknisnya dan dapat menggunakan lebih dari satu metode disesuaikan dengan model pembelajaran yang digunakan serta kebutuhan anak ketika pembelajaran berlangsung.
Penggunaan metode pengajaran yang tepat dan sesuai dengan karakter anak akan dapat memfasilitasi perkembangan berbagai potensi dan kemampuan anak secara optimal serta tumbuhnya sikap dan perilaku positif bagi anak. Secara teknis ada beberapa metode yang tepat untuk diterapkan pada anak usia dini, antara lain :
a.       Bermain
b.      Bercerita
c.       Bernyanyi
d.      Bercakap ( dialog dengan tanya jawab )
e.       Karya wisata
f.       Praktik langsung
g.      Bermain peran ( sosio-drama )
h.      Penugasan
i.        Ceramah
j.        Demonstrasi
k.      Eksperimen
l.        Diskusi
m.    Pemecahan masalah (problem solving)
n.      Latihan
Selain metode yang bersifat teknis di atas, ada beberapa metode pengajaran yang lebih umum antara lain :
3
a.       Metode Global (Ganze Method)
Anak belajar membuat suatu kesimpulan dengan kalimatnya sendiri. Contohnya, ketika membaca buku, minta anak menceritakan kembali dengan rangkaian katanya sendiri. Sehingga informasi yang anak peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diserap lebih lama. Anak juga terlatih berpikir kreatif dan berinisiati.
b.      Metode Percobaan (Experimental method)
Metode pengajaran yang mendorong dan memberi kesempatan anak melakukan percobaan sendiri. Setidaknya tedapat tiga tahapan yang dilakukan anak untuk memudahkan masuknya informasi, yaitu mendengar, menulis atau menggambar lalu melihat dan melakukan percobaan sendiri. Misalnya, anak belajar tentang tanaman pisang, pendidik tak hanya menjelaskan tentang pisang tapi juga mengajak anak ke kebun untuk mengeksplorasi tanaman pisang. Dengan belajar dari alam, anak dapat mengamati sesuatu.
G.    Beberapa Kelebihan dan Kelemahan Metode-metode Pemebelajaran Anak Usia Dini
Berikut adalah beberapa analisis penulis terhadap beberapa metode pembelajaran anak usia dini.
1.      Ceramah
Metode ini sangat umum digunakan dalam proses pembelajaran, tidak terkecuali pada pendidikan anak usia dini. Adapun kelebihan metode ceramah adalah: Banyak materi dapat disampaikan pada proses pembelajaran.
Sedangkan Kekurangannya adalah : Sifatnya hanya satu arah, sehingga tidak mendorong anak untuk aktif dan kreatif.
2.      Metode Bermain
Bermain merupakan prinsip dasar pendidikan anak usia dini, sehingga wajar apabila bermain menjadi salah satu metode yang wajib dilakukan guru dalam pembelajaran anak usia dini. Adapun kelebihan metode ini adalah: Sesuai dengan tahap perkembangan anak yang membutuhkan wahana dalam mengembangkan semua aspek-aspek perkembangannya, baik perkembangan fisik,
4
perkembangan kognitif maupun perkembangan emosionalnya. Dapat mendorong minat anak untuk belajar, dengan bermain anak biasanya tidak menyadari bahwa ia sedang belajar sesuatu sebab yang menjadi focus utama mereka adalah ketertarikan terhadap bermainnya.
Adapun kelemahan metode ini adalah sebagai berikut: Apabila metode ini dilakukan tanpa persiapan yang matang, maka ada kemungkinan tujuan-tujuan pembelajaran tidak tercapai secara maksimal sebab anak terlalu larut dalam proses bermain apalagi misalnya guru kurang memperhatikan tahapan-tahapan pembelajaran melalui metode ini.
Metode ini biasanya memerlukan strategi dan media pembelajaran yang disiapkan secara baik. Oleh karena itu ketersediaan media bermain merupakan syarat diterapkannya metode ini. Media di sini bukan saja berbentuk barang tetapi dapat berbentuk berbagai jenis permainan yang harus dikuasai guru agar pembelajaran berjalan dengan baik. Apabila guru tidak menyediakan media pembelajaran maka tujuan pembelajaran akan sulit tercapai.

3.      Metode Bercerita
Metode bercerita sangat umum digunakan dalam pembelajaran anak usia dini, khususnya dalam menyampaikan pesan-pesan dan nilai-nilai yang hendak diinternalisasikan kepada anak. Adapun kelebihan metode ini adalah: Dapat meningkatkan motivasi anak untuk belajar, karena anak sangat senang dengan cerita-cerita. Sangat sesuai untuk pendidikan afektif (nilai), sebab metode ini dapat menyampaikan nilai-nilai kebaikan kepada anak melalui contoh-contoh dalam cerita sehingga mendorong anak untuk melakukan kebaikan tersebut, sekaligus menghindari perbuatan buruk yang digambarkan dalam cerita guru. Tidak membutuhkan banyak alat dan media pembelajan.
Adapun kelemahannya antara lain: Dalam pembelajaran ini biasanya guru lebih dominan, sehingga peran aktif anak sedikit terbatas. Oleh karena itu, guru harus mampu mengkolaborasikan metode ini dengan metode-metode yang lainnya seperti tanya jawab dan bernyanyi. Guru dituntut untuk benar-benar menguasai
5
teknik bercerita yang baik, sehingga anak tertarik dengan cerita yang dibawakannya sekaligus pesan yang ingin disampaikan akan diterima anak dengan baik.
4.      Bernyanyi
Kelebihan metode bernyanyi antara lain: Dapat meningkatkan motivasi anak untuk belajar, anak-anak biasanya sangat senang bernyanyi sehingga pembelajaran melalui metode bernyanyi sangat disukai anak. Tidak membutuhkan media yang terlalu sulit didapat, metode ini dapat dilakukan dengan tanpa music ataupun dengan music, dapat pula dengan melihat gambar dalam VCD.
Kelemahannya antara lain: Metode bernyanyi kalau dilakukan tanpa diikuti metode-metode lainnya, maka tujuan pembelajaran yang dicapai sedikit terbatas, misalnya hanya mengembangkan kecerdasan music saja.
5.      Bercakap ( dialog dengan tanya jawab )
Dalam metode ini terkandung beberapa kelebihan, yaitu : Anak didorong untuk lebih aktif dalam menjawab dan bertanya, sehingga dapat merangsang kemampuan berfikirnya. Guru dapat mengetahui perkembangan setiap anak, karena guru dapat langsung menilai kemampuan anak dalam menjawab atau bertanya. Sehingga guru dapat melakukan diagnose dan rencana tindak lanjutnya.
Kelemahannya antara lain: Biasanya hanya anak-anak yang aktif dan mempunyai kecerdasan yang lebih baik saja yang mampu menjawab dan bertanya. Dalam hal ini guru harus mampu mengelola pembelajaran melalui metode Tanya jawab dengan baik, sehingga setiap siswa mempunyai kesempatan untuk menjawab dan bertanya.
6.      Metode Karya wisata
Biasanya metode karya wisata dilakukan dalam satu dua kali kegiatan dalam satu semester. Kelebihan metode ini adalah: Siswa dapat berinteraksi langsung dengan lingkungannya, sehingga proses pembelajaran lebih bermakna bagi anak. Misalnya kunjungan ke panti asuhan, pasar, bank, dan lainnya. Sesuai dengan pendekatan pembelajaran yang mendekatkan anak dengan lingkungan sekitarnya, yaitu pendekatan belajar CTL (Contextual Teaching and Learning).
6
Adapun kelemahannya biasanya adalah : Unsur rekreasi biasanya lebih dominan sehingga proses belajarnya tersisihkan. Memerlukan biaya, sehingga memberatkan orang tua anak. Tempat karya wisata biasanya tempat-tempat yang nilai edukatifnya kurang, seperti water boom, kolam renang, dan lainnya. Jarang karya wisata ke tempat-tempat yang mampu meningkatkan kepedulian social anak, misalnya ke perkampungan kumuh, panti asuhan dan lainnya.
7.      Praktik langsung
Adapun kelebihan metode praktik langsung adalah: Pembelajaran lebih bermakna sebab anak secara langsung dapat mempelajari dan memecahkan masalah secara langsung. Metode ini sangat sesuai dengan model pembelajaran konstruktivisme yang sedang dikembangkan dalam pembelajaran saat ini, yaitu merangsang anak untuk berfikir dalam memecahkan masalah.
Kelemahannya adalah : Kadang membutuhkan biaya yang cukup besar, khususnya dalam praktek langsung terhadap alat-alat tertentu. Tanpa bimbingan secara baik, biasanya ada anak-anak yang mengalami kesulitan dan tidak mendapatkan bimbingan dengan benar dari gurunya.
8.      Bermain peran (sosio-drama)
Kelebihannya adalah: Anak dapat menghayati peran yang ia lakukan, sehingga anak dapat mengambil nilai baik dan buruk dari peran-peran tersebut. Mendorong motivasi belajar anak, karena bermain peran merupakan metode pembelajaran yang lebih terbuka terhadap improvisasi-improvisasi anak sehingga mendorong kreativitas anak.
Adapun kelemahannya adalah:
Memerlukan waktu yang banyak, karena anak tidak akan langsung memahami peran yang akan dilakukannya. Memerlukan kesabaran dan ketekukan guru dalam membimbing anak melakukan metode bermain peran.
9.      Penugasan
Kelebihannya adalah: Dengan metode penugasan, terutama tugas di rumah, anak lebih terdorong untuk belajar di rumah. Dengan adanya tugas di rumah, aktivitas anak akan lebih positif.
7
Kelemahannya adalah: Kadang kalau tugas itu terlalu banyak akan memberikan beban untuk anak dan mengurangi jam bermainnya.
10.  Demonstrasi
Kelebihan metode ini adalah: Anak melihat dan mengalami langsung proses terjadinya sesuatu atau proses membuat sesuatu.
Kekurangannya adalah :  Membutuhkan alat-alat yang dibutuhkan dalam mendemonstrasikan pembuatan sesuatu.
11.  Eksperimen
Kelebihan metode ini adalah: Anak dapat meelakukan secara langsung apa yang dia pelajari, contohnya melakukan pembuatan sesuatu.
Kekurangannya adalah : Metode ini juga cenderung membutuhkan alat-alat yang dalam eksperimen. Selain itu, guru harus benar-benar memperhatikan setiap anak dalam melakukan eksperimennya.
12.  Diskusi
Kelebihan metode ini adalah : Anak dapat bertukar pendapat dengan temannya mengenai apa yang ia pelajari. Mendorong anak untuk bersosialisasi dan mengembangkan aspek-aspek sosialnya.
Kekurangannya adalah : Kadang anak tidak focus pada apa yang ia pelajarinya, seringkali mereka sibuk dengan dirinya sendiri atau diluar tugasnya.
13.  Pemecahan masalah (problem solving)
Kelebihan metode ini adalah: Anak dirangsang untuk mempunyai kemampuan dalam memecahkan masalah yang ia hadapi.
Kekurangannya adalah : Seringkali anak tidak memahami langkah-langkah sehingga masalah tidak berhasil  dipecahkan.
14.   Latihan
Kelebihan metode latihan  adalah: Anak dapat melatih kemampuannya dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, biasanya latihan dilakukan berulang-ulang sampai anak menguasai materi latihan tersebut.
Kekurangannya adalah : Kadang anak menjadi bosan, apalagi anak-anak yang berbakat dan cerdas. Latihan yang dilakukan berulang-ulang akan membuatnya bosan dan frustasi.
BAB III
KESIMPULAN

A.    Kesimpulan
1.      Anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak
2.      Terdapat beberapa metode yang biasanya diterapkan pada anak usia dini, antara lain : bermain, bercerita, bernyanyi, bercakap ( dialog dengan tanya jawab ), karya wisata, praktik langsung, bermain peran ( sosio-drama ), penugasan dan metode lainnya yang dianggap mampu mendorong pembelajaran anak usia dini sehingga mencapai tujuan pembelajaran.
3.      Tidak satupun metode pembelajaran yang lebih unggul daripada yang lainnya. Semua metode baik asal sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dan ketersediaan sarana belajar anak.

B.     Saran-saran
1.      Guru disarankan menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, begitu juga metode pembelajaran anak usia dini harus menyesuaikan dengan sarana yang tersedia.
2.      Guru hendaknya lebih banyak mengkolaborasikan beberapa metode pembelajaran agar proses pembelajaran lebih menarik.








9
DAFTAR PUSTAKA

Agus Ruslan. 2007. Pendidikan usia Dini yang Baik, Landasan Keberhasilan Pendidikan Masa Depan, Makalah. Darul ma’arif:Bandung.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2007. Undang-undang No.20 Tahun 2009 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Depdiknas:Jakarta.
Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Depdiknas. 2007. Kerangka Dasar Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini. Universitas Negeri Jakarta: Jakarta.
Direktorat Jenderal Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda. 2002. Acuan Menu Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia Dini (Menu Pembelajaran Generik).Depdiknas:Jakarta.
M. Hariwijaya dan Bertiani Eka Sukaca. 2007. PAUD Melejitkan Potensi Anak dengan Pendidikan Sejak Dini. Bandung

M. Solehuddin, 1997. Konsep Dasar Pendidikan Prasekolah. IKIP Bandung:Bandung.
Diposkan oleh Catatanku di 05.40 











10

Tidak ada komentar:

Posting Komentar