KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan pada yang maha kuasa yang telah memberikan berkat serta
karunianya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang
berjudul ” Metode
Pembelajaran Pada Anak Usia Dini
“ yang tepat pada waktunya sebagai tugas mata
kuliah. Belajar dan Pembelajaran bagi anak Usia Dini mengucapkan terimakasih kepada Dosen Bidang
Study Belajar dan Pembelajaran bagi anak Usia Dini, karena atas bimbingan beliau maka kami dapat
mengetahui dan mengerti bagaimana cara mengerjakan makalah yang baik dan benar.
Makalah ini berisikan tentang pengertian, penjelasan serta pemaparan. Dalam
penyusunan makalah ini, Kami mendapat banyak kesulitan karena kurangnya sumber
serta fasilitas untuk penyusunan makalah ini, tetapi itu semua kami jadikan
tantangan untuk dapat bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta membantu dalam penyusunan makalah
ini dari awal sampai akhir. Oleh karena itu, sebelum dan sesudahnya kami ucapakan terimakasih.
i
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar-----------------------------------------------------------------------i
Daftar
Isi -----------------------------------------------------------------------------ii
BAB
I
PENDAHULUAN
------------------------------------------------------------------1
1.1 Latar
Belakang-------------------------------------------------------------------1
1.2 Rumusan Masalah
-------------------------------------------------------------2
1.3 Tujuan
----------------------------------------------------------------------------2
1.4 Metode
Penulisan ---------------------------------------------------------------2
BAB II
PEMBAHASAN
--------------------------------------------------------------------3
Metode
pembelajaran AUD -------------------------------------------------------3
Beberapa
Kelebihan dan kelemahan Metode pembelajaran AUD-----------5
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
--------------------------------------------------------------------------9
Saran
----------------------------------------------------------------------------------9
Daftar
Pustaka ----------------------------------------------------------------------10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Usia lahir sampai dengan memasuki
pendidikan dasar merupakan masa keemasan sekaligus masa kritis dalam tahapan
kehidupan manusia, yang akan menentukan perkembangan anak selanjutnya. Masa ini
merupakan masa yang tepat untuk meletakan dasar bagi kemampuan fisik, bahasa, ocial
emosional, konsep diri, seni, moral dan nilai-nilai agama. Sehingga upaya
pengembangan seleuruh potensi anak usia dini harus dimulai agar pertumbuhan dan
perkembangan anak tercapai secara optimal.
Hal tersebut merupakan hak bagi
anak, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 23 tahun 2002 tentang
perlindungan Anak, yang menyatakan bahwa setiap anak berhak untuk hidup,
tumbuh, berkembang dan berprestasi secara wajar sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan
diskriminasi. Salah satu implementasi dari hak tersebut, setiap anak berhak
memperoleh pendidikan dan pembelajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan
tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya.
Untuk mencapai tujuan tersebut, maka
guru/tutor sebagai ujung tombak pendidikan anak usia dini harus mampu
mengembangkan pendekatan, model dan metode pembelajaran yang mampu
mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak, baik perkembangan intelektual,
fisik, maupun perkembangan mental-emosionalnya. Dalam hal ini, pemilihan dan
penyusunan model dan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan
pembelajaran dan sarana belajar yang tersedia.
Berdasarkan uraian di atas, maka
penulis mengkaji berbagai metode pembelajaran yang sesuai untuk pendidikan anak
usia dini. Metode-metode tersebut kemudian dianalisis baik kelebihan maupun
kelemahannya, sehingga dapat diperoleh mana metode yang sesuai dengan
pendidikan anak usia dini.
1
B. Rumusan Masalah
Berdasatkan
uraian di atas, maka rumusan masalah dapat disusun sebagai berikut:
1. Metode-metode
pembelajaran apa saja yang biasa dilakukan dalam pembelajaran anak usia dini?
2. Bagaimana
keunggulan dan kekurangan masing-masing metode pembelajaran tersebut?
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan
penulisan makalah ini adalah:
1. Mengetahui
metode-metode pembelajaran apa saja yang biasa dilakukan dalam
pembelajaran anak usia dini?
2. Apa
kelebihan dan kelemahan metode-metode pembelajaran anak usia dini?
D. Metode dan
Teknik penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode deskriptif
analitik, yakni dengan mengungkapkan masalah-masalah yang dikaji dan kemudian
dianalisis berdasarkan teori-teori yang ada dan pengetahuan penulis.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Metode Pembelajaran Anak Usia Dini
Metode pembelajaran anak usia dini
merupakan cara-cara atau teknik yang digunakan agar tujuan pembelajaran
tercapai. Kalau model pembelajaran merupakan pendekatan umum dalam satu proses
pembelajaran dan biasanya dalam satu proses pembelajaran menggunakan satu
model, sedangkan metode adalah langkah teknisnya dan dapat menggunakan lebih
dari satu metode disesuaikan dengan model pembelajaran yang digunakan serta
kebutuhan anak ketika pembelajaran berlangsung.
Penggunaan metode pengajaran yang
tepat dan sesuai dengan karakter anak akan dapat memfasilitasi perkembangan
berbagai potensi dan kemampuan anak secara optimal serta tumbuhnya sikap dan
perilaku positif bagi anak. Secara teknis ada beberapa metode yang tepat untuk
diterapkan pada anak usia dini, antara lain :
a. Bermain
b. Bercerita
c. Bernyanyi
d. Bercakap
( dialog dengan tanya jawab )
e. Karya
wisata
f. Praktik
langsung
g. Bermain
peran ( sosio-drama )
h. Penugasan
i. Ceramah
j. Demonstrasi
k. Eksperimen
l. Diskusi
m. Pemecahan
masalah (problem solving)
n. Latihan
Selain metode yang bersifat teknis
di atas, ada beberapa metode pengajaran yang lebih umum antara lain :
3
a. Metode
Global (Ganze Method)
Anak belajar membuat suatu
kesimpulan dengan kalimatnya sendiri. Contohnya, ketika membaca buku, minta
anak menceritakan kembali dengan rangkaian katanya sendiri. Sehingga informasi
yang anak peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat diserap lebih lama.
Anak juga terlatih berpikir kreatif dan berinisiati.
b. Metode
Percobaan (Experimental method)
Metode pengajaran yang mendorong dan
memberi kesempatan anak melakukan percobaan sendiri. Setidaknya tedapat tiga
tahapan yang dilakukan anak untuk memudahkan masuknya informasi, yaitu
mendengar, menulis atau menggambar lalu melihat dan melakukan percobaan
sendiri. Misalnya, anak belajar tentang tanaman pisang, pendidik tak hanya
menjelaskan tentang pisang tapi juga mengajak anak ke kebun untuk
mengeksplorasi tanaman pisang. Dengan belajar dari alam, anak dapat mengamati
sesuatu.
G. Beberapa
Kelebihan dan Kelemahan Metode-metode Pemebelajaran Anak Usia Dini
Berikut adalah beberapa analisis
penulis terhadap beberapa metode pembelajaran anak usia dini.
1. Ceramah
Metode ini sangat umum digunakan
dalam proses pembelajaran, tidak terkecuali pada pendidikan anak usia dini.
Adapun kelebihan metode ceramah adalah: Banyak materi dapat disampaikan pada
proses pembelajaran.
Sedangkan Kekurangannya adalah :
Sifatnya hanya satu arah, sehingga tidak mendorong anak untuk aktif dan
kreatif.
2. Metode
Bermain
Bermain merupakan prinsip dasar
pendidikan anak usia dini, sehingga wajar apabila bermain menjadi salah satu
metode yang wajib dilakukan guru dalam pembelajaran anak usia dini. Adapun
kelebihan metode ini adalah: Sesuai dengan tahap perkembangan anak yang
membutuhkan wahana dalam mengembangkan semua aspek-aspek perkembangannya, baik
perkembangan fisik,
4
perkembangan kognitif maupun
perkembangan emosionalnya. Dapat mendorong minat anak untuk belajar, dengan
bermain anak biasanya tidak menyadari bahwa ia sedang belajar sesuatu sebab
yang menjadi focus utama mereka adalah ketertarikan terhadap bermainnya.
Adapun kelemahan metode ini adalah
sebagai berikut: Apabila metode ini dilakukan tanpa persiapan yang matang, maka
ada kemungkinan tujuan-tujuan pembelajaran tidak tercapai secara maksimal sebab
anak terlalu larut dalam proses bermain apalagi misalnya guru kurang
memperhatikan tahapan-tahapan pembelajaran melalui metode ini.
Metode ini biasanya memerlukan strategi
dan media pembelajaran yang disiapkan secara baik. Oleh karena itu ketersediaan
media bermain merupakan syarat diterapkannya metode ini. Media di sini bukan
saja berbentuk barang tetapi dapat berbentuk berbagai jenis permainan yang
harus dikuasai guru agar pembelajaran berjalan dengan baik. Apabila guru tidak
menyediakan media pembelajaran maka tujuan pembelajaran akan sulit tercapai.
3. Metode
Bercerita
Metode bercerita sangat umum
digunakan dalam pembelajaran anak usia dini, khususnya dalam menyampaikan
pesan-pesan dan nilai-nilai yang hendak diinternalisasikan kepada anak. Adapun
kelebihan metode ini adalah: Dapat meningkatkan motivasi anak untuk belajar,
karena anak sangat senang dengan cerita-cerita. Sangat sesuai untuk pendidikan
afektif (nilai), sebab metode ini dapat menyampaikan nilai-nilai kebaikan
kepada anak melalui contoh-contoh dalam cerita sehingga mendorong anak untuk
melakukan kebaikan tersebut, sekaligus menghindari perbuatan buruk yang
digambarkan dalam cerita guru. Tidak membutuhkan banyak alat dan media
pembelajan.
Adapun kelemahannya antara lain:
Dalam pembelajaran ini biasanya guru lebih dominan, sehingga peran aktif anak
sedikit terbatas. Oleh karena itu, guru harus mampu mengkolaborasikan metode
ini dengan metode-metode yang lainnya seperti tanya jawab dan bernyanyi. Guru
dituntut untuk benar-benar menguasai
5
teknik bercerita yang baik, sehingga
anak tertarik dengan cerita yang dibawakannya sekaligus pesan yang ingin
disampaikan akan diterima anak dengan baik.
4. Bernyanyi
Kelebihan metode bernyanyi antara
lain: Dapat meningkatkan motivasi anak untuk belajar, anak-anak biasanya sangat
senang bernyanyi sehingga pembelajaran melalui metode bernyanyi sangat disukai
anak. Tidak membutuhkan media yang terlalu sulit didapat, metode ini dapat
dilakukan dengan tanpa music ataupun dengan music, dapat pula dengan melihat
gambar dalam VCD.
Kelemahannya antara lain: Metode
bernyanyi kalau dilakukan tanpa diikuti metode-metode lainnya, maka tujuan
pembelajaran yang dicapai sedikit terbatas, misalnya hanya mengembangkan
kecerdasan music saja.
5. Bercakap
( dialog dengan tanya jawab )
Dalam metode ini terkandung beberapa
kelebihan, yaitu : Anak didorong untuk lebih aktif dalam menjawab dan bertanya,
sehingga dapat merangsang kemampuan berfikirnya. Guru dapat mengetahui
perkembangan setiap anak, karena guru dapat langsung menilai kemampuan anak
dalam menjawab atau bertanya. Sehingga guru dapat melakukan diagnose dan
rencana tindak lanjutnya.
Kelemahannya antara lain: Biasanya
hanya anak-anak yang aktif dan mempunyai kecerdasan yang lebih baik saja yang
mampu menjawab dan bertanya. Dalam hal ini guru harus mampu mengelola
pembelajaran melalui metode Tanya jawab dengan baik, sehingga setiap siswa
mempunyai kesempatan untuk menjawab dan bertanya.
6. Metode
Karya wisata
Biasanya metode karya wisata
dilakukan dalam satu dua kali kegiatan dalam satu semester. Kelebihan metode
ini adalah: Siswa dapat berinteraksi langsung dengan lingkungannya, sehingga
proses pembelajaran lebih bermakna bagi anak. Misalnya kunjungan ke panti
asuhan, pasar, bank, dan lainnya. Sesuai dengan pendekatan pembelajaran yang
mendekatkan anak dengan lingkungan sekitarnya, yaitu pendekatan belajar CTL
(Contextual Teaching and Learning).
6
Adapun kelemahannya biasanya adalah
: Unsur rekreasi biasanya lebih dominan sehingga proses belajarnya tersisihkan.
Memerlukan biaya, sehingga memberatkan orang tua anak. Tempat karya wisata
biasanya tempat-tempat yang nilai edukatifnya kurang, seperti water
boom, kolam renang, dan lainnya. Jarang karya wisata ke tempat-tempat yang
mampu meningkatkan kepedulian social anak, misalnya ke perkampungan kumuh,
panti asuhan dan lainnya.
7. Praktik
langsung
Adapun kelebihan metode praktik
langsung adalah: Pembelajaran lebih bermakna sebab anak secara langsung dapat
mempelajari dan memecahkan masalah secara langsung. Metode ini sangat sesuai
dengan model pembelajaran konstruktivisme yang sedang dikembangkan dalam
pembelajaran saat ini, yaitu merangsang anak untuk berfikir dalam memecahkan
masalah.
Kelemahannya adalah : Kadang
membutuhkan biaya yang cukup besar, khususnya dalam praktek langsung terhadap
alat-alat tertentu. Tanpa bimbingan secara baik, biasanya ada anak-anak yang
mengalami kesulitan dan tidak mendapatkan bimbingan dengan benar dari gurunya.
8. Bermain
peran (sosio-drama)
Kelebihannya adalah: Anak dapat
menghayati peran yang ia lakukan, sehingga anak dapat mengambil nilai baik dan
buruk dari peran-peran tersebut. Mendorong motivasi belajar anak, karena bermain
peran merupakan metode pembelajaran yang lebih terbuka terhadap
improvisasi-improvisasi anak sehingga mendorong kreativitas anak.
Adapun kelemahannya adalah:
Memerlukan waktu yang banyak, karena
anak tidak akan langsung memahami peran yang akan dilakukannya. Memerlukan
kesabaran dan ketekukan guru dalam membimbing anak melakukan metode bermain
peran.
9. Penugasan
Kelebihannya adalah: Dengan metode
penugasan, terutama tugas di rumah, anak lebih terdorong untuk belajar di
rumah. Dengan adanya tugas di rumah, aktivitas anak akan lebih positif.
7
Kelemahannya adalah: Kadang kalau
tugas itu terlalu banyak akan memberikan beban untuk anak dan mengurangi jam
bermainnya.
10. Demonstrasi
Kelebihan metode ini adalah: Anak
melihat dan mengalami langsung proses terjadinya sesuatu atau proses membuat
sesuatu.
Kekurangannya adalah :
Membutuhkan alat-alat yang dibutuhkan dalam mendemonstrasikan pembuatan
sesuatu.
11. Eksperimen
Kelebihan metode ini adalah: Anak
dapat meelakukan secara langsung apa yang dia pelajari, contohnya melakukan
pembuatan sesuatu.
Kekurangannya adalah : Metode ini
juga cenderung membutuhkan alat-alat yang dalam eksperimen. Selain itu, guru
harus benar-benar memperhatikan setiap anak dalam melakukan eksperimennya.
12. Diskusi
Kelebihan metode ini adalah : Anak
dapat bertukar pendapat dengan temannya mengenai apa yang ia pelajari.
Mendorong anak untuk bersosialisasi dan mengembangkan aspek-aspek sosialnya.
Kekurangannya adalah : Kadang anak
tidak focus pada apa yang ia pelajarinya, seringkali mereka sibuk dengan
dirinya sendiri atau diluar tugasnya.
13. Pemecahan masalah
(problem solving)
Kelebihan metode ini adalah: Anak
dirangsang untuk mempunyai kemampuan dalam memecahkan masalah yang ia hadapi.
Kekurangannya adalah : Seringkali
anak tidak memahami langkah-langkah sehingga masalah tidak
berhasil dipecahkan.
14. Latihan
Kelebihan metode
latihan adalah: Anak dapat melatih kemampuannya dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan, biasanya latihan dilakukan berulang-ulang sampai anak
menguasai materi latihan tersebut.
Kekurangannya adalah : Kadang anak
menjadi bosan, apalagi anak-anak yang berbakat dan cerdas. Latihan yang
dilakukan berulang-ulang akan membuatnya bosan dan frustasi.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Anak
usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini
merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan
kepribadian anak
2. Terdapat
beberapa metode yang biasanya diterapkan pada anak usia dini, antara lain :
bermain, bercerita, bernyanyi, bercakap ( dialog dengan tanya jawab ), karya
wisata, praktik langsung, bermain peran ( sosio-drama ), penugasan dan metode
lainnya yang dianggap mampu mendorong pembelajaran anak usia dini sehingga
mencapai tujuan pembelajaran.
3. Tidak
satupun metode pembelajaran yang lebih unggul daripada yang lainnya. Semua
metode baik asal sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai dan ketersediaan
sarana belajar anak.
B. Saran-saran
1. Guru disarankan
menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai, begitu juga metode pembelajaran anak usia dini harus menyesuaikan
dengan sarana yang tersedia.
2. Guru hendaknya
lebih banyak mengkolaborasikan beberapa metode pembelajaran agar proses
pembelajaran lebih menarik.
9
DAFTAR
PUSTAKA
Agus Ruslan.
2007. Pendidikan usia Dini yang Baik, Landasan Keberhasilan Pendidikan
Masa Depan, Makalah. Darul ma’arif:Bandung.
Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan. 2007. Undang-undang No.20 Tahun 2009 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Depdiknas:Jakarta.
Direktorat Pendidikan Anak Usia
Dini, Depdiknas. 2007. Kerangka Dasar Kurikulum Pendidikan Anak Usia
Dini. Universitas Negeri Jakarta: Jakarta.
Direktorat Jenderal Pendidikan Luar
Sekolah dan Pemuda. 2002. Acuan Menu Pembelajaran Pada Pendidikan Anak
Usia Dini (Menu Pembelajaran Generik).Depdiknas:Jakarta.
M. Hariwijaya dan Bertiani Eka
Sukaca. 2007. PAUD Melejitkan Potensi Anak dengan Pendidikan Sejak
Dini. Bandung
M. Solehuddin, 1997. Konsep
Dasar Pendidikan Prasekolah. IKIP Bandung:Bandung.
10
Tidak ada komentar:
Posting Komentar