Sabtu, 25 Februari 2017

MENGGAMBAR DAN MELUKIS BAGI ANAK USIA DINI

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada yang maha kuasa yang telah memberikan berkat serta karunianya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang berjudul  ” MENGGAMBAR DAN MELUKIS BAGI ANAK USIA DINI “  yang tepat pada waktunya sebagai tugas mata kuliah. Seni Keterampilan Anak. Kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen Bidang Study Seni keterampilan anak,  karena atas bimbingan beliau maka kami dapat mengetahui dan mengerti bagaimana cara mengerjakan makalah yang baik dan benar. Makalah ini berisikan tentang pengertian, penjelasan serta pemaparan. Dalam penyusunan makalah ini, Kami mendapat banyak kesulitan karena kurangnya sumber serta fasilitas untuk penyusunan makalah ini, tetapi itu semua kami jadikan tantangan untuk dapat bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas ini. Kami  menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta membantu dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Oleh karena itu, sebelum dan sesudahnya kami ucapakan terimakasih.



DAFTAR ISI
Kata Pengantar---------------------------------------------------------------------------1
Daftar Isi ---------------------------------------------------------------------------------2
BAB I
PENDAHULUAN ----------------------------------------------------------------------3
1.1 Latar Belakang----------------------------------------------------------------------3
1.2 Rumusan Masalah------------------------------------------------------------------4
1.3 Tujuan -------------------------------------------------------------------------------4
BAB II
PEMBAHASAN ------------------------------------------------------------------------5
2.1 Pengertian menggambar -----------------------------------------------------------6
2.2 Manfaat menggambar bagi AUD -------------------------------------------------8
2.3 Media dan peralatan menggambar------------------------------------------------9
2.4 Teknik dan gagasan menggambar bagi AUD ---------------------------------10
2.5 Pengertian melukis ----------------------------------------------------------------14
2.6 Manfaat melukis bagi AUD ------------------------------------------------------15
2.7 Media dan peralatan melukis ----------------------------------------------------16
2.8 Teknik dan gagasan melukis bagi AUD ---------------------------------------17
BAB III
PENUTUP 
Kesimpulan -----------------------------------------------------------------------------20
Saran -------------------------------------------------------------------------------------20
Daftar Pustaka --------------------------------------------------------------------------21
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sifat kepribadian anak pada awalnya adalah masih bersatunya anatara alam pikiran dan perasaan anak. Perkembangan kepribadian ini dimulai dengan terpisahnya pikiran dan perasaan anak. Pelajaran matematika dan pelajaran lain yang bersifat eksak (ilmu pasti) akan memisahkan secara evolusf (perlahan-lahan) antara pikiran dan perasaan anak.
     Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik suatu strategi untuk menghidupkan rasa dan mengembangkan pikiran pada anak. Jika pikiran saja yang dikembangkan maka keseimbangan rasa anak akan melemah dan akhirnya rasa indah tidak akan tumbuh pada anak tersebut. Rasa indah bermanfaat untuk menyeimbangkan otak dan mengarahkan kemampuan kecintaan pada benda dan objek  di sekitarnya. Rasa seni akan berkembang menjadi rasa keindahan, rasa ketuhanan dan akan mudah disentuh kepribadiannya serta etika dan moralnya.
1.2 Rumusan Masalah
1.                       Apa pengertian menggambar?
2.                       Apa manfaat menggambar bagi AUD?
3.                       Apa media dan peralatan menggambar?
4.                       Apa saja teknik dan gagasan menggambar bagi AUD?
5.                       Apa pengertian melukis?
6.                       Apa manfaat melukis bagi AUD?
7.                       Apa media dan peralatan melukis?
8.                       Apa saja teknik dan gagasan melukis bagi AUD?




1.3 Tujuan
1.                       Mengetahui pengertian menggambar?
2.                       Mengetahui manfaat menggambar bagi AUD?
3.                       Mengetahui  media dan peralatan menggambar?
4.                       Mengetahui teknik dan gagasan menggambar bagi AUD?
5.                       Mengetahui pengertian melukis?
6.                       Mengetahui  manfaat melukis bagi AUD?
7.                       Mengetahui  media dan peralatan melukis?
8.                       Mengetahui teknik dan gagasan melukis bagi AUD?







BAB 2
MENGGAMBAR DAN MELUKIS BAGI ANAK USIA DINI
2.1                   MENGGAMBAR BAGI ANAK USIA DINI
       Pada prinsipnya kegiatan menggambar yang dilakukan oleh anak merupakan kegiatan naluriah, seperti halnya makan, minum, berbicara dan bercerita kepada orang lain. Rasa seni dimulai dengan bagaimana anak bisa menata benda-benda disekitarnya. Jika hal tersebut tidak dilakukan oleh anak, maka pendidikan atau orangtua anak perlu segera mendidik dan membimbingnya. Rasa seni ini akan dipelihara sehingga mampu mewujudkan keindahan. Untuk melihat keindahan yang dihasilkan anak secara sederhana dapat dilihat pada cara memenuhi kebutuhan sehari-hari.
     Sifat kepribadian anak pada awalnya adalah masih bersatunya anatara alam pikiran dan perasaan anak. Perkembangan kepribadian ini dimulai dengan terpisahnya pikiran dan perasaan anak. Pelajaran matematika dan pelajaran lain yang bersifat eksak (ilmu pasti) akan memisahkan secara evolusf (perlahan-lahan) antara pikiran dan perasaan anak.
       Berdasarkan uraian di atas, dapat ditarik suatu strategi untuk menghidupkan rasa dan mengembangkan pikiran pada anak. Jika pikiran saja yang dikembangkan maka keseimbangan rasa anak akan melemah dan akhirnya rasa indah tidak akan tumbuh pada anak tersebut. Rasa indah bermanfaat untuk menyeimbangkan otak dan mengarahkan kemampuan kecintaan pada benda dan objek  di sekitarnya. Rasa seni akan berkembang menjadi rasa keindahan, rasa ketuhanan dan akan mudah disentuh kepribadiannya serta etika dan moralnya


2.1.1             Pengertian Menggambar
          Menggambar adalah membuat gambar. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mencoret, menggores, menorehkan benda tajam ke benda lain dan memberi warna, sehingga menimbulkan gambar. Sebelum memahami teknik menggambar untuk anak usia dini, ada baiknya anda memahami fungsi gambar bagi perkembangan anak. Untuk mengetahuinya, anda dipersilahkan mengamati perilaku anak di rumah. Tugas anda adalah mencatat kegiatan dan gerak-gerik anak yang berkaitan denagn menggambar. Selamjutnya anda diminta mencatat dalam suatu lembar kerja yang berisi kegiatan anak setiap harinya, minimal 4 jam sehari. Hal-hal yang perlu dicermati adalah perilaku anak ketika melihat gambar yang diberikan oleh ibunya atau orang lain.
2.1.2             Manfaat Gambar dan Menggambar Bagi Anak Usia Dini
1. Manfaat Gambar bagi Anak
          Bagi anak normal, ketika melihat suatu gambar maka terjadi proses berpikir, dalam cita-rasa dan angan-angannya akan tumbuh terus. Pada saat ini gambar berfungsi sebagai stimulasi munculnya ide, pikiran maupun gagasan baru.kegiatan anak yang dianggap orang tua membahayakan, kemungkinan akan dilarang dan dihentikan justru ketika anak sedang melakukan pengembangan imajinasinya. Sebagai contoh: gambar pesawat terbang .
Jadi, manfaat gambar bagi anak adalah sebagai berikut:
a.       Alat untuk mengutarakan (berekspresi) isi hati, pendapat maupun gagasannya.
b.      Media bermain fantasi, imajinasi dan sekaligus sublimasi.
c.       Stimulasi bentuk ketika lupa, atau untuk menumbuhkan gagasan baru.
d.      Alat menjelaskan bentuk serta situasi.
          Gambar merupakan media untuk berkomunikasi dengan orang lain. Misalnya: anak menggambar beberapa orang bermaksud menceritakan sahabat, saudara atau kenalannya. Anak perempuan akan menyebutkan satu persatu teman yang dia kenal, kadangkala juga menyebutkan kecantikannya sedangkan anak laki-laki mencoba menjelaskan keheroikannya atau bahkan kesenangannya berteman. Dalam teori stimulasi, pengetahuan yang dipunyai anak masih belum sempurna dan belum mampu membuat asosiasi terhadap kondisi atau objek yang pernah dilihat.
2. Manfaat Menggambar
    Secara garis besar fungsi dan manfaat gambar bagi anak dapat diuraikan sebagai berikut.
a.      Menggambar sebagai alat bercerita (bahasa visual/bentuk)
b.      Menggambar sebagai media mencurahkan perasaan
c.       Menggambar sebagai alat bermain
            Ketika anak menggambar terjadi peristiwa berfantasi. Jadi menggambar melatih anak berfantasi. Fantasi yang muncul adalah bentuk-bentuk yang kadangkala aneh dilihat orangtua atau bentuk sederhana seperti lingkungan sekitar anak.
d.      Menggambar melatih ingatan
e.       Menggambar melatih berpikir komprehensif (menyeluruh)
f.        Menggambar sebagai media sublimasi perasaan
g.      Menggambar melatih keseimbangan
h.      Menggambar mengembangkan kecakapan emosional
i.        Menggambar melatih kreativitas anak
j.        Menggambar melatih ketelitian melalui pengamatan langsung


2.1.3  Keterkaitan Gambar dengan Perkembangan Sosial
         Salah satu tanda perkembangan anak adalah kemampuannya berkomunikasi dengan pihak lain. Perkembangan ini merupakan bagian perkembangan sosial. Perkembangan selanjutnya, anak akan menjelaskan isi gambar yang mengungkapkan sifat temanya.

2.1.4 Media dan Peralatan Menggambar
a. Media Menggambar
          Media adalah bahan yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan seseorang, seperti: kertas, kanvas, kain atau papan tripleks, hardboard keramik, kaleng plastik bekas cat atau dan kardus bekas pengepakan bahan makanan, serta bahan-bahan yang lain. Sesuai dengan tujuan menggambar yaitu melatih mengutarakan pendapat dengan lancar, maka media yang akan digunakan oleh anak sebaiknya dipilih benda yang mudah dipakai untuk menuangkan ide dan gagasannya.
b. Peralatan Menggambar
 1. Pensil
2. Arang
3. Kuas
2.1.5. Pewarna Menggambar
 1. Standar Toko
 Warna standar toko yang dimaksud adalah bahan warna yang dapat diperoleh dari toko dengan spesifikasi yang sudah ditetapkan. Contoh : bahan yang di campur dengan air : cat air, cat poster, acrylic dan warna makanan. Jenis pena : pensil, spidol, pastel. Bahan campur minyak : cat kayu, cat minyak dan cat hasil larutan kimia seperti batik dan bahan spidol kimiawi.
 2. Membuat Warna Sendiri
      Bahan warna alami langsung dapat digunakan dengan mencampur beberapa bahan alami, misalnya kinung kunir dicampur dengan kapu akan menemukan warna orange dan seterusnya. Cara lainnya adalah menggunakan pewarna makanan yang tidak mengandung zat pengawet, dan ini lebih menguntungkan daripada menggunakan warna lain.
2.1.6. Memilih Teknik Menggambar bagi AUD
a. Teknik Kering
Teknik kering adalah teknik menggambar langsung diatas medium dengan menoreh ataupun menggores dengan pensil atau pastel.
b. Teknik Basah
 Teknik basah adalah teknik menggambar dengan bahan cat air dan digunakan dengan cara mencairkan terlebih dahulu. Jeni cat air bermacam-macam misalnya aquarel atau cat air atau sering disebut water colour. Selain aquarel terdapa teknik basah yang juga dicampur dengan air akan tetapi bersifat pekat orang menyebutnya teknik tempera.
Dalam perkembangan teknologi pewarnaan saat ini terdapat cat air baik aquarel maupun tempera dengan bahan kimia dimana cat akan muncul sesaat setelah pencampuran terjadi. Salah satu cat jenis ini adalah spidol. Terdapat berbagai macam spidol dengan berbagai karakteristiknya. Spidol warna ada yang langsung dapat dipakai ada juga spidol warna yang harus mencampur diatas kertas dengan cara menumpang warna yang sudah ada. Cat air jenis air adalah acrylic yang berasal dari cat lukis.
2.1.7.      Gagasan menggambar bagi AUD
a.    Menggambar bentuk
Kegiatan yang dapat dilakukan untuk melatih anak membuat gambar adalah
1.      Meneruskan titik – titik menjadi gambar
         Media : kertas gambar yang sudah terisi gambar titik – titik dan sebagian sudah ada gambar jadi. Anak diminta meneruskan gambar yang belum jadi/terisi
         Alat : pensil, spidol satu warna
         Teknik : menggores atau mencoret
         Tugas : hubungkan titik – titik yang belum jadi menjadi gambar
         Tujuan : menghafal bentuk dan melatih ketepatan pengamatan
         Evaluasi : ketepatan bentuk dan waktu dengan menghubungkan titik – titik menjadi bentuk gambar. 
2.      Mengisi warna
         Media : kertas gambar yang sudah tersedia
         Alat : pensil berwarna, pastel minyak atau kapur
         Teknik : menggaris atau mencoret
         Tugas : berilah warna sesuai dengan objek seperti yang dilihat
         Tujuan : menghafal bentuk dan melatih ketepatan pengamatan
         Evaluasi : ketepatan bentuk dengan memberi warna menjadi bentuk gambar
3.      Menginterpretasi bentuk dan warna
         Media : kertas gambar yang sudah tersedia
         Alat : pensil berwarna, pastel minyak atau kapur
         Teknik ; menggaris atau mencoret
         Tugas : contohlah gambar seperti yang kamu lihat
         Tujuan : menghafal bentuk dan melihat ketepatan pengamatan
         Evaluasi : ketepatan bentuk dan warna gambar
4.       Menyusun komponen bentuk yang tersedia
         Media : kertas gambar yang sudah tersedia
         Alat : pensil berwarna, pastel minyak atau kapur
         Teknik : menggores atau mencoret
         Tugas : susunlah gambar yang ada
         Tujuan : memahami sifat bentuk
         Evaluasi : ketepatan bentuk dan waktu serta makna gambar
5.      Menggambar alam benda
         Media : kertas gambar yang sudah tersedia
         Alat : pensil warna , pastel minyak atau kapur
         Teknik : menggores atau mencoret
         Tugas : gambarlah objek seperti yang dilihat
         Tujuan: memahami dan melatih pengamatan
         Evaluasi : ketepatan bentuk gambar
2.1.8. Menggambar Tematis
Menggambar tematis adalah menggambar dengan berbagai medium berdasarkan tema – tema tertentu. Istilah tema dijelaskan dalam ensiklopedia indonesia (1975: 7) sebagai berikut:
Tema adalah yang dikemukakan atau dalil yang dipersoalkan. Dalam kesusastraan artinya suatu soal atau buah pikiran yang diuraikan dalam suatu karangan. Dalam seni rupa tema adalah suatu hal yang dijadikan isi dari suatu ciptaan, hal ini biasanya dikutip dunia kenyataan, tetapi dilukiskan dengan memakai alat – alat kesenian
Tema dalam seni lukis pengertiannya adalah cerita ataupun objek yang ada pada sebuah lukisan,(kayam,1981). The Liang Gie (1982:73) menjelaskan bahwa karya seni memiliki nilai kehidupan yaitu berbagai nilai dari kehidupan manusia diluar seni yang diteruskan atau disebarluaskan melalui media karya seni, seperti ide dan temanya. Berdasarkan bentuknya tema yang dapat diangkat dalam menggambar adalah sebagai berikut:
1.      Lingkungan sekitar
2.      Cerita masa lalu
3.      Cerita akan datang
4.   Menggambar isi buku cerita
5.                       Menggambar Komik
Terdapat 3 komik yang dikenal yaitu kartun, realis, dan karikatur
a.                       Kartun
Kartun adalah gambar yang cara pengungkapannya spontan, artinya figur kartun tidak mengindahkan proporsi apalagi model. Bahkan kartun ini sengaja diungkapkan dengan watak yang khas yang cendrung mengarah ke karakter yang lucu.
b.                       Realis
Realis adalah penggambaran objek yang senyataannya. Objek digambar tanpa diadakan perubahan. Gambar realis dalam komik digambarkan bentuk – bentuk orang apa adanya, hanya gambarnya merupakan penggalan – penggalan cerita. Namun apabila disambung menjadi cerita yang panjang.
c.                        Karikatur
Corak dan karakternya sama dengan kartun, tetapi dibedakan pada temanya. Kartun selalu mengambil tema humor saja, sedangkan pada karikatur penggambaranya dengan mengambil karakter tokoh tetapi melalui gaya sindiran. Tujuan karikatur adalah sebagai kritik sosial
2.1.9. Menggambar non tematis
Gambar nontematis adalah gambar yang dibuat oleh seseorang dengan tema yang tersembunyi atau tidak mempunyai objek nyata, tetapi gambar tersebut lebih banyak sebagai curahan hati atau pikiran yang kalut. Beberapa jenis gambar non tematis yang dapat dilakukan  adalah sebagai berikut:
1.                       Menggambar isi perasaan musik
         Media    : kertas gambar yang sudah tersedia
         Alat        : pensil berwarna, pastel minyak atau kapur, cat air dan pewarna yang dibuat sendiri oleh pendidik
         Teknik : menggores, mencoret, mengecat dan menempel
         Tugas   : gambarlah isi hatimu setelah mendengarkan musik, namun sebelumnya rasakan kesedihan atau kesenangan yang pernah anda alami
         Tujuan    : memahami dan melatih mengemukakan pendapat dengan berani
         Evaluasi: penelaahan peristiwa dan fokus objek serta bentuk komposisi
2.                       Menggambar gerakan
·  Media  : kertas gambar yang sudah tersedia
·  Alat     : pensil bewarna, pastel minyak atau kapur, cat air dan pewarna yang anda buat sendiri
·  Teknik : menggores, mencoret dan mengecat serta menempel
·  Tugas   : gambar isi hatimu setelah melihat gerakan tari atau melihat vidio yang berisi tekanan atau gerakan orang yang sedang berkelahi, namun sebelumnya rasakan kesedihan atau kesenangan yang pernah anda alami
·  Tujuaan           : memahami dan melatih mengemukakan pendapat dengan
·  Evaluasi           : penelaahan peristiwa dan fokus objek serta bentuk komposisi
3.                       Menggambar hiasan
         Media :kertas gambar atau benda perabot rumah tangga yang tersedia
         Alat     : pastel minyak atau kapur, cat poster, cat tembok atau cat minyak (cat kayu)
         Teknik : menggores atau mencoret dan mengecat
         Tugas   : gambarlah bentuk dasar ; segitiga, segi empat atau yang lain komposisikan dengan baik
         Tujuan : melatih komposisi yang menarik
2.2  MELUKIS BAGI ANAK USIA DINI
2.2.1.      Pengertian Melukis
Berdasarkan arti melukiskan adalah membayangkan, maka objek yang ada di depan mata dibayangkan, dikaitkan, diasosiasikan, diimajinasikan dengan objek yang pernah masuk dalam ingatan. Suatu contoh: misalnya, melihat kursi yang nyaman kemudian teringat kursi di rumah yang telah rusak. Dari perpaduan bentuk ini, kita berniat menciptakan dan membayangkan kursi yang masih baik, namun dirasakan tidak nyaman diduduki. Atau melambangkan kursi yang diduduki adalah jabatan yang menjanjikan, kursi lambang kedudukan dan seterusnya. Dan juga contoh lainnya misalnya kubayangkan wajahmu seperti bidadari dalam impianku semalam. Kata kubayangkan berarti memberikan kemungkinan mengajak seseorang untuk melamun dan meneruskan kepada hal yang hampir mirip dengan wajah yang di bayangkan. Bentuk ungkapan ini dapat berupa gambar yang dapat dilihat mata dengan realistis (nyata) maupun tidak (abstrak) yang mementingkan ungkapan pikiran dan rasa seketika dengan spontan. Gambaran ini dapat diubah warna maupun tampilan bentuknya sesuai dengan keinginan orang yang melukiskan. Melukis adalah memvisualkan (menyatakan bentuk) bayangan dalam bentuk gambar.
2.2.2.      Manfaat Melukis Bagi Perkembangan Anak
Manfaat menggambar sama dengan melukis. Proses kerja kejiwaan yang terjadi ketika anak melukis sama dengan menggambar. Oleh beberapa ahli, perbedaan melukis dan menggambar terletak pada hasilnya. Menggambar menghasilkan dominasi goresan atau garis dalam gambarnya, sedangkan melukis menghasilkan kesan kuas yang lebih menonjolkan warna. Melukis condong dikatakan lebih ekspresif dibandingkan dengan menggambar.
a. Melukis sebagai Media Mencurahkan Perasaan
b. Melukis sebagai Alat Bercerita (Bahasa Visual/Bentuk)
c. Melukis berfungsi sebagai Alat Bermain
d. Melukis dapat Melatih Ingatan
e. Melukis dapat Melatih Berpikir Komprehensif (Menyeluruh)
f. Melukis sebagai Media Sublimasi Perasaan
g. Melukis dapat Melatih Keseimbangan
h. Melukis dapat Melatih Kreativitas Anak
i. Melukis Mengembangkan Rasa Kesetiakawanan Sosial yang Tinggi
2.2.3.     Peralatan dan Teknik Melukis
1. Peralatan Melukis
a. Pensil
b. Arang
c. Pena, Spidol
d. Ranting Pohon
e. Potongan Papan
f. Kuas
g. Karet Tebal dan Karet Tipis
h. Krayon Pastel
i. Pup
j. Jari Tangan
2. Teknik Melukis Inkonvensional
Pada prinsipnya melukis inkonvensional merupakan cara berkreasi menggunakan peralatan dan teknik yang tak biasa. Cara kerjanya seperti eksperimentasi (percobaan). Cara ini juga disenangi oleh anak karena sifat bermainnya lebih banyak dan anak dapat menginterpretasi bermacam-macam teknik dan mencoba dan menggabungkan sendiri.
a. Teknik Tutup
b. Teknik Campur Warna Kering dan Warna Basah
c.  Melukis dengan Teknik Gesek Benang
d. Melukis dengan Teknik Ikat-Celup
e. Melukis dan Menempel
f. Melukis dengan Kibasan Warna Cat Air
2.2.4.    Gagasan Melukis bagi AUD
1.      Prinsip Memotivasi Aud Untuk Melukis
Kegiatan melukis bagi seseorang umumnya dapat dilakukan melalui 3 tahapan,yaitu: (a) Eksplorasi : mencari ide dengan berbagai cara, berdasarkan referensi atau buku. Buku yang dibaca harus anda pahami isi dan maknanya kemudian bayangkan isi buku tersebut, dan akhirnya wujudkanlah menjadi karya lukis. (b) Eksperimentasi : tahap mencoba untuk mencari pengalaman, cara yang ditempuh bermacam-macam:
1.      Mencoba alat yang paling disukai, kemudian mencoba berkarya tanpa merasa takut jika terdapat kesalahan.
2.      Mencoba mengubah bentuk dari bentuk realistic menuju abstrak, demikian juga sebaliknya. Bentuk-bentuk tersebut kemudian dibuat menjadi fungsi baru atau yang berbeda dari pada yang lain.
3.      Mencoba membuat eksperimen bahan atau medium berkarya. Biasanya terdapat medium konvensional seperti kertas dan kanvas.
(c) Kreasi/Mencipta : Anak harus diberi banyak motivasi oleh pendidik sebagai jalan membuka ide dan pikiran yang baru untuk mencipta. Sesuai dengan teori motivasi. Kata motivasi memiliki 3 bentuk dasar,yaitu:
1.      Motivasi Artistik : dorongan menggambar karena melihat sesuatu objek yang indah, sehingga tampak dalam gambar berupa tata susunan yang artistik.
2.      Motivasi Penalaran : dorongan berkarya seni dari pandangan objek yang mempunyai struktur menarik, sehingga anak berkeinginan menggambar.
3.      Motivasi Imajinasi : dorongan menggambar dari imajinasi anak. Anak membayangkan sesuatu, mungkin cita-cita atau bentuk yang lain hingga terwujud lukisan.
Bentuk motivasi adalah internal dan eksternal. Motivasi internal adalah dorongan kepada anak dengan menyentuh alam pikiran dan perasaan anak. Hal ini sangat dibutuhkan karena dorongan internal ini akan menumbuhkan alam pikiran yang imajinatif serta memberikan dorongan untuk menyeimbangkan pikiran dan perasaan. Kegiatan ekspresi dengan melukis dapat ditumbuhkan dengan jalan memotivasi anak sedini mungkin, yaitu dengan memberikan gagasan baru. Sebenarnya anak telah mempunyai gagasan sebelum diberi motivasi. Namun, karena terdapat kesenjangan antara persepsi dengan gagasan maka gagasan sering tak muncul. Kekaburan persepsi tersebut dapat disentuh dengan berbagai cara, misalnya melalui sentuhan cerita ataupun gambar yang diberikan kepada anak untuk ditebak maknanya. Sentuhan tersebut juga dapat muncul melalui suara-suara yang menjadikan ingatan serta gambaran yang akan datang muncul, bisa berupa suara halus maupun suara kasar. Misalnya memperdengarkan suara musik dan suara hewan tertentu yang dapat mengundang ingatan dan asosiasi anak untuk berimajinasi bentuk berdasarkan suara.
2.   Model Pemberian Motivasi Melukis
Agar pendidik dapat memotivasi anak usia dini untuk melukis,pendidik dapat melakukan model-model berikut.
a.                   Melukis Cerita
Cerita merupakan wacana yang paling disukai oleh anak, terutama di masa pertumbuhan untuk pengenalan dirinya. Cerita yang diberikan kepada anak dapat disesuaikan dan dikondisikan kepadanya seiring dengan perkembangan pikiran dan daya emosinya. Anak usia 2 tahun senang melihat dan mencoba menghafal situasi sekitarnya, sehingga cerita tentang situasi sekitarnya dapat dipersonifikasikan. Beberapa pendidik mengartikan belajar melukis hanya peningkatan teknik membuat bentuk serta pewarnaannya. Anak pada usia perkembangan, yaitu anak pada usia 2 tahun termasuk usia yang sensitive karena sedang mengalami usia perkembangan kosakata dan pengetahuannya. Mereka memparkaya pengetehuan dengan bertanya kepada siapa saja dan yang paling kuat pengaruhnya adalah orang terdekat.
b.                  Melukis dengan Berdiskusi Terlebih Dahulu
Anak harus berdiskusi dengan pendidik atau pendampingnya tenteng objek yang akan dilukis. Setelah mengetahui tugas yang diberikan, tugas tersebut ditanyakan kepada anak lain, untuk mengetahui kejelasannya. Selajutnya anak dapat melanjutkan tugas melukisnya.
c.                   Objek dan Isi Lukisan
Sebelum melukis, pendidik memberi gambaran atau lukisan yang realistik. Lalu anak diminta mengamati dan member komentar atau lukisan yang diperlihatkan pendidik. Setelah itu anak-anak baru diminta untuk melukis apa yang telah dilihatnya.
d.                  Melukius Lagu
Guru mengajarkan anak untuk bernyanyi “bintang kecil”. Setelah selesai bernyanyi, pendidik dapat meneruskan dengan bercerita pada anak-anak tentang angkasa yang berisi planet serta dapat pula digunakan untuk pesawat terbang.
e.                   Melukis Puisi
Prosedur melukis puisi sama dengan melukis nyanyian. Puisi yang ditampilkan merupakan sentuhan yang dapat memotivasi anak untuk berkarya. Puisi tersebut dapat diciptakan oleh anak atau dibuat oleh pendidik. Selanjutnya anak disuruh mengomentarinya.
f.                   Melukis Gerakan dan Tarian
Sebelum memulai melukis,ajak anak-anak untuk memperhatikan suatu tarian yang di peragakan didepan kelas, kemudian arahkan anak-anak agar dapat memberikan komentar pada tarian tersebut.
g.                  Melukis Kesedihan dan Kesenangan
Untuk model melukis kesedihan dan kesenangan, sebelum memulai melukis, ajak anak-anak merenungkan hal-hal yang telah membuat hati mereka sedih atau senang. Atau, adakan kegiatan tanya jawab dengan anak-anak tentang hal-hal yang dapat membuat mereka bersedih hati atau sebaliknya.   

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pada prinsipnya kegiatan menggambar dan melukis yang dilakukan oleh anak merupakan kegiatan naluriah, seperti halnya makan, minum, berbicara dan bercerita kepada orang lain. Rasa seni dimulai dengan bagaimana anak bisa menata benda-benda disekitarnya. Jika hal tersebut tidak dilakukan oleh anak, maka pendidikan atau orangtua anak perlu segera mendidik dan membimbingnya. Rasa seni ini akan dipelihara sehingga mampu mewujudkan keindahan. Untuk melihat keindahan yang dihasilkan anak secara sederhana dapat dilihat pada cara memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3.2 Saran
          Bagi anak normal, ketika melihat suatu gambar maka terjadi proses berpikir, dalam cita-rasa dan angan-angannya akan tumbuh terus. Pada saat ini gambar berfungsi sebagai stimulasi munculnya ide, pikiran maupun gagasan baru.kegiatan anak yang dianggap orang tua membahayakan, kemungkinan akan dilarang dan dihentikan justru ketika anak sedang melakukan pengembangan imajinasinya kita sebagai Guru dan Orangtua diharapkan mampu mengikuti dan menjalurkan keinginan anak.






DAFTAR PUSTAKA

Melukis” http://id.wikipedia.org/wiki/Melukis untuk aud (Akses 28 September 2015)

Melukis”. http://gambaranak..go.id/index.php/inf-.html (Akses 28 September 2015)

 “DesignGrapishttps://id.wikipedia.org/wiki/Gambar (Akses28 September 2015)
“Menggambar” http://id.wikipedia.org/wiki/teknikgambar,untuk aud (Akses 28 September 2015)

Graphie”. http://gambaranak..go.id/index.php/informasi-.html (Akses 28 September 2015)











Tidak ada komentar:

Posting Komentar