KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan pada yang
maha kuasa yang telah memberikan berkat serta karunianya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah ini yang berjudul ” MENGGAMBAR DAN MELUKIS BAGI ANAK USIA DINI “ yang tepat pada waktunya sebagai tugas mata
kuliah. Seni Keterampilan Anak.
Kami mengucapkan
terimakasih kepada Dosen Bidang Study Seni
keterampilan anak,
karena atas bimbingan beliau maka kami
dapat mengetahui dan mengerti bagaimana cara mengerjakan makalah yang baik dan
benar. Makalah ini berisikan tentang pengertian, penjelasan serta pemaparan. Dalam
penyusunan makalah ini, Kami
mendapat banyak kesulitan karena kurangnya sumber serta fasilitas untuk
penyusunan makalah ini, tetapi itu semua kami
jadikan tantangan untuk dapat bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta membantu dalam penyusunan makalah
ini dari awal sampai akhir. Oleh karena itu, sebelum dan sesudahnya kami ucapakan terimakasih.
DAFTAR
ISI
Kata
Pengantar---------------------------------------------------------------------------1
Daftar
Isi ---------------------------------------------------------------------------------2
BAB
I
PENDAHULUAN
----------------------------------------------------------------------3
1.1
Latar Belakang----------------------------------------------------------------------3
1.2
Rumusan Masalah------------------------------------------------------------------4
1.3
Tujuan -------------------------------------------------------------------------------4
BAB II
PEMBAHASAN
------------------------------------------------------------------------5
2.1 Pengertian
menggambar -----------------------------------------------------------6
2.2
Manfaat menggambar bagi AUD -------------------------------------------------8
2.3 Media
dan peralatan menggambar------------------------------------------------9
2.4 Teknik
dan gagasan menggambar bagi AUD ---------------------------------10
2.5
Pengertian melukis ----------------------------------------------------------------14
2.6
Manfaat melukis bagi AUD
------------------------------------------------------15
2.7 Media
dan peralatan melukis ----------------------------------------------------16
2.8
Teknik dan gagasan melukis bagi AUD ---------------------------------------17
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
-----------------------------------------------------------------------------20
Saran
-------------------------------------------------------------------------------------20
Daftar
Pustaka --------------------------------------------------------------------------21
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sifat kepribadian anak pada awalnya adalah masih
bersatunya anatara alam pikiran dan perasaan anak. Perkembangan kepribadian ini
dimulai dengan terpisahnya pikiran dan perasaan anak. Pelajaran matematika dan
pelajaran lain yang bersifat eksak (ilmu pasti) akan memisahkan secara evolusf
(perlahan-lahan) antara pikiran dan perasaan anak.
Berdasarkan
uraian di atas, dapat ditarik suatu strategi untuk menghidupkan rasa dan
mengembangkan pikiran pada anak. Jika pikiran saja yang dikembangkan maka
keseimbangan rasa anak akan melemah dan akhirnya rasa indah tidak akan tumbuh
pada anak tersebut. Rasa indah bermanfaat untuk menyeimbangkan otak dan
mengarahkan kemampuan kecintaan pada benda dan objek di sekitarnya.
Rasa seni akan berkembang menjadi rasa keindahan, rasa ketuhanan dan akan mudah
disentuh kepribadiannya serta etika dan moralnya.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian menggambar?
2.
Apa
manfaat menggambar bagi AUD?
3.
Apa
media dan peralatan menggambar?
4.
Apa
saja teknik dan gagasan menggambar bagi AUD?
5.
Apa
pengertian melukis?
6.
Apa
manfaat melukis bagi AUD?
7.
Apa
media dan peralatan melukis?
8.
Apa
saja teknik dan gagasan melukis bagi AUD?
1.3 Tujuan
1.
Mengetahui
pengertian menggambar?
2.
Mengetahui
manfaat menggambar bagi AUD?
3.
Mengetahui media dan peralatan menggambar?
4.
Mengetahui
teknik dan gagasan menggambar bagi AUD?
5.
Mengetahui
pengertian melukis?
6.
Mengetahui manfaat melukis bagi AUD?
7.
Mengetahui media dan peralatan melukis?
8.
Mengetahui
teknik dan gagasan melukis bagi AUD?
BAB 2
MENGGAMBAR DAN MELUKIS BAGI ANAK
USIA DINI
2.1
MENGGAMBAR BAGI ANAK USIA DINI
Pada
prinsipnya kegiatan menggambar yang dilakukan oleh anak merupakan kegiatan
naluriah, seperti halnya makan, minum, berbicara dan bercerita kepada orang
lain. Rasa seni dimulai dengan bagaimana anak bisa menata benda-benda
disekitarnya. Jika hal tersebut tidak dilakukan oleh anak, maka pendidikan atau
orangtua anak perlu segera mendidik dan membimbingnya. Rasa seni ini akan
dipelihara sehingga mampu mewujudkan keindahan. Untuk melihat keindahan yang
dihasilkan anak secara sederhana dapat dilihat pada cara memenuhi kebutuhan
sehari-hari.
Sifat
kepribadian anak pada awalnya adalah masih bersatunya anatara alam pikiran dan
perasaan anak. Perkembangan kepribadian ini dimulai dengan terpisahnya pikiran
dan perasaan anak. Pelajaran matematika dan pelajaran lain yang bersifat eksak
(ilmu pasti) akan memisahkan secara evolusf (perlahan-lahan) antara pikiran dan
perasaan anak.
Berdasarkan
uraian di atas, dapat ditarik suatu strategi untuk menghidupkan rasa dan
mengembangkan pikiran pada anak. Jika pikiran saja yang dikembangkan maka
keseimbangan rasa anak akan melemah dan akhirnya rasa indah tidak akan tumbuh
pada anak tersebut. Rasa indah bermanfaat untuk menyeimbangkan otak dan
mengarahkan kemampuan kecintaan pada benda dan objek di sekitarnya.
Rasa seni akan berkembang menjadi rasa keindahan, rasa ketuhanan dan akan mudah
disentuh kepribadiannya serta etika dan moralnya
2.1.1
Pengertian Menggambar
Menggambar
adalah membuat gambar. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mencoret, menggores,
menorehkan benda tajam ke benda lain dan memberi warna, sehingga menimbulkan gambar.
Sebelum memahami teknik menggambar untuk anak usia dini, ada baiknya anda
memahami fungsi gambar bagi perkembangan anak. Untuk mengetahuinya, anda
dipersilahkan mengamati perilaku anak di rumah. Tugas anda adalah mencatat
kegiatan dan gerak-gerik anak yang berkaitan denagn menggambar. Selamjutnya
anda diminta mencatat dalam suatu lembar kerja yang berisi kegiatan anak setiap
harinya, minimal 4 jam sehari. Hal-hal yang perlu dicermati adalah perilaku
anak ketika melihat gambar yang diberikan oleh ibunya atau orang lain.
2.1.2
Manfaat Gambar dan Menggambar Bagi
Anak Usia Dini
1. Manfaat
Gambar bagi Anak
Bagi
anak normal, ketika melihat suatu gambar maka terjadi proses berpikir, dalam
cita-rasa dan angan-angannya akan tumbuh terus. Pada saat ini gambar berfungsi
sebagai stimulasi munculnya ide, pikiran maupun gagasan
baru.kegiatan anak yang dianggap orang tua membahayakan, kemungkinan akan
dilarang dan dihentikan justru ketika anak sedang melakukan pengembangan
imajinasinya. Sebagai contoh: gambar pesawat terbang .
Jadi, manfaat
gambar bagi anak adalah sebagai berikut:
a. Alat
untuk mengutarakan (berekspresi) isi hati, pendapat maupun gagasannya.
b. Media
bermain fantasi, imajinasi dan sekaligus sublimasi.
c. Stimulasi
bentuk ketika lupa, atau untuk menumbuhkan gagasan baru.
d. Alat
menjelaskan bentuk serta situasi.
Gambar
merupakan media untuk berkomunikasi dengan orang lain. Misalnya: anak
menggambar beberapa orang bermaksud menceritakan sahabat, saudara atau
kenalannya. Anak perempuan akan menyebutkan satu persatu teman yang dia kenal,
kadangkala juga menyebutkan kecantikannya sedangkan anak laki-laki mencoba
menjelaskan keheroikannya atau bahkan kesenangannya berteman. Dalam teori
stimulasi, pengetahuan yang dipunyai anak masih belum sempurna dan belum mampu
membuat asosiasi terhadap kondisi atau objek yang pernah dilihat.
2. Manfaat
Menggambar
Secara
garis besar fungsi dan manfaat gambar bagi anak dapat diuraikan sebagai
berikut.
a. Menggambar sebagai
alat bercerita (bahasa visual/bentuk)
b. Menggambar sebagai
media mencurahkan perasaan
c. Menggambar
sebagai alat bermain
Ketika
anak menggambar terjadi peristiwa berfantasi. Jadi menggambar melatih anak
berfantasi. Fantasi yang muncul adalah bentuk-bentuk yang kadangkala aneh
dilihat orangtua atau bentuk sederhana seperti lingkungan sekitar anak.
d. Menggambar melatih
ingatan
e. Menggambar
melatih berpikir komprehensif (menyeluruh)
f. Menggambar
sebagai media sublimasi perasaan
g. Menggambar melatih
keseimbangan
h. Menggambar
mengembangkan kecakapan emosional
i. Menggambar
melatih kreativitas anak
j. Menggambar
melatih ketelitian melalui pengamatan langsung
2.1.3 Keterkaitan
Gambar dengan Perkembangan Sosial
Salah
satu tanda perkembangan anak adalah kemampuannya berkomunikasi dengan pihak
lain. Perkembangan ini merupakan bagian perkembangan sosial. Perkembangan
selanjutnya, anak akan menjelaskan isi gambar yang mengungkapkan sifat temanya.
2.1.4 Media dan
Peralatan Menggambar
a. Media Menggambar
Media
adalah bahan yang dapat digunakan untuk menuangkan gagasan seseorang, seperti:
kertas, kanvas, kain atau papan tripleks, hardboard keramik, kaleng plastik
bekas cat atau dan kardus bekas pengepakan bahan makanan, serta bahan-bahan
yang lain. Sesuai dengan tujuan menggambar yaitu melatih mengutarakan pendapat
dengan lancar, maka media yang akan digunakan oleh anak sebaiknya dipilih benda
yang mudah dipakai untuk menuangkan ide dan gagasannya.
b. Peralatan Menggambar
1. Pensil
2. Arang
3. Kuas
2.1.5. Pewarna Menggambar
1. Standar Toko
Warna standar toko yang dimaksud
adalah bahan warna yang dapat diperoleh dari toko dengan spesifikasi yang sudah
ditetapkan. Contoh : bahan yang di campur dengan air : cat air, cat poster,
acrylic dan warna makanan. Jenis pena : pensil, spidol, pastel. Bahan campur
minyak : cat kayu, cat minyak dan cat hasil larutan kimia seperti batik dan
bahan spidol kimiawi.
2. Membuat Warna Sendiri
Bahan
warna alami langsung dapat digunakan dengan mencampur beberapa bahan alami,
misalnya kinung kunir dicampur dengan kapu akan menemukan warna orange dan
seterusnya. Cara lainnya adalah menggunakan pewarna makanan yang tidak
mengandung zat pengawet, dan ini lebih menguntungkan daripada menggunakan warna
lain.
2.1.6. Memilih Teknik Menggambar
bagi AUD
a. Teknik Kering
Teknik kering adalah teknik
menggambar langsung diatas medium dengan menoreh ataupun menggores dengan
pensil atau pastel.
b. Teknik Basah
Teknik basah adalah teknik
menggambar dengan bahan cat air dan digunakan dengan cara mencairkan terlebih
dahulu. Jeni cat air bermacam-macam misalnya aquarel atau cat air atau sering
disebut water colour. Selain aquarel terdapa teknik basah yang juga dicampur
dengan air akan tetapi bersifat pekat orang menyebutnya teknik tempera.
Dalam perkembangan teknologi
pewarnaan saat ini terdapat cat air baik aquarel maupun tempera dengan bahan
kimia dimana cat akan muncul sesaat setelah pencampuran terjadi. Salah satu cat
jenis ini adalah spidol. Terdapat berbagai macam spidol dengan berbagai
karakteristiknya. Spidol warna ada yang langsung dapat dipakai ada juga spidol
warna yang harus mencampur diatas kertas dengan cara menumpang warna yang sudah
ada. Cat air jenis air adalah acrylic yang berasal dari cat lukis.
2.1.7. Gagasan
menggambar bagi AUD
a. Menggambar bentuk
Kegiatan yang dapat dilakukan untuk
melatih anak membuat gambar adalah
1. Meneruskan titik –
titik menjadi gambar
Media
: kertas gambar yang sudah terisi gambar titik – titik dan sebagian sudah ada
gambar jadi. Anak diminta meneruskan gambar yang belum jadi/terisi
Alat
: pensil, spidol satu warna
Teknik
: menggores atau mencoret
Tugas
: hubungkan titik – titik yang belum jadi menjadi gambar
Tujuan
: menghafal bentuk dan melatih ketepatan pengamatan
Evaluasi
: ketepatan bentuk dan waktu dengan menghubungkan titik – titik menjadi bentuk
gambar.
2. Mengisi warna
Media
: kertas gambar yang sudah tersedia
Alat
: pensil berwarna, pastel minyak atau kapur
Teknik
: menggaris atau mencoret
Tugas
: berilah warna sesuai dengan objek seperti yang dilihat
Tujuan
: menghafal bentuk dan melatih ketepatan pengamatan
Evaluasi
: ketepatan bentuk dengan memberi warna menjadi bentuk gambar
3. Menginterpretasi
bentuk dan warna
Media
: kertas gambar yang sudah tersedia
Alat
: pensil berwarna, pastel minyak atau kapur
Teknik
; menggaris atau mencoret
Tugas
: contohlah gambar seperti yang kamu lihat
Tujuan
: menghafal bentuk dan melihat ketepatan pengamatan
Evaluasi
: ketepatan bentuk dan warna gambar
4. Menyusun
komponen bentuk yang tersedia
Media
: kertas gambar yang sudah tersedia
Alat
: pensil berwarna, pastel minyak atau kapur
Teknik
: menggores atau mencoret
Tugas
: susunlah gambar yang ada
Tujuan
: memahami sifat bentuk
Evaluasi
: ketepatan bentuk dan waktu serta makna gambar
5. Menggambar alam benda
Media
: kertas gambar yang sudah tersedia
Alat
: pensil warna , pastel minyak atau kapur
Teknik
: menggores atau mencoret
Tugas
: gambarlah objek seperti yang dilihat
Tujuan:
memahami dan melatih pengamatan
Evaluasi
: ketepatan bentuk gambar
2.1.8. Menggambar Tematis
Menggambar tematis adalah menggambar
dengan berbagai medium berdasarkan tema – tema tertentu. Istilah tema
dijelaskan dalam ensiklopedia indonesia (1975: 7) sebagai berikut:
Tema adalah yang dikemukakan atau
dalil yang dipersoalkan. Dalam kesusastraan artinya suatu soal atau buah
pikiran yang diuraikan dalam suatu karangan. Dalam seni rupa tema adalah suatu
hal yang dijadikan isi dari suatu ciptaan, hal ini biasanya dikutip dunia
kenyataan, tetapi dilukiskan dengan memakai alat – alat kesenian
Tema dalam seni lukis pengertiannya
adalah cerita ataupun objek yang ada pada sebuah lukisan,(kayam,1981). The
Liang Gie (1982:73) menjelaskan bahwa karya seni memiliki nilai kehidupan yaitu
berbagai nilai dari kehidupan manusia diluar seni yang diteruskan atau
disebarluaskan melalui media karya seni, seperti ide dan temanya. Berdasarkan
bentuknya tema yang dapat diangkat dalam menggambar adalah sebagai berikut:
1. Lingkungan
sekitar
2. Cerita
masa lalu
3. Cerita akan
datang
4. Menggambar isi buku cerita
5.
Menggambar Komik
Terdapat 3 komik yang dikenal yaitu
kartun, realis, dan karikatur
a.
Kartun
Kartun adalah gambar yang cara
pengungkapannya spontan, artinya figur kartun tidak mengindahkan proporsi
apalagi model. Bahkan kartun ini sengaja diungkapkan dengan watak yang khas
yang cendrung mengarah ke karakter yang lucu.
b.
Realis
Realis adalah penggambaran objek
yang senyataannya. Objek digambar tanpa diadakan perubahan. Gambar realis dalam
komik digambarkan bentuk – bentuk orang apa adanya, hanya gambarnya merupakan
penggalan – penggalan cerita. Namun apabila disambung menjadi cerita yang
panjang.
c.
Karikatur
Corak dan karakternya sama dengan
kartun, tetapi dibedakan pada temanya. Kartun selalu mengambil tema humor saja,
sedangkan pada karikatur penggambaranya dengan mengambil karakter tokoh tetapi
melalui gaya sindiran. Tujuan karikatur adalah sebagai kritik sosial
2.1.9. Menggambar non tematis
Gambar nontematis adalah gambar yang
dibuat oleh seseorang dengan tema yang tersembunyi atau tidak mempunyai objek
nyata, tetapi gambar tersebut lebih banyak sebagai curahan hati atau pikiran
yang kalut. Beberapa jenis gambar non tematis yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut:
1.
Menggambar
isi perasaan musik
Media : kertas gambar yang sudah tersedia
Alat : pensil berwarna, pastel minyak atau
kapur, cat air dan pewarna yang dibuat sendiri oleh pendidik
Teknik :
menggores, mencoret, mengecat dan menempel
Tugas : gambarlah
isi hatimu setelah mendengarkan musik, namun sebelumnya rasakan kesedihan atau
kesenangan yang pernah anda alami
Tujuan : memahami dan melatih mengemukakan pendapat
dengan berani
Evaluasi:
penelaahan peristiwa dan fokus objek serta bentuk komposisi
2.
Menggambar
gerakan
· Media : kertas gambar
yang sudah tersedia
· Alat :
pensil bewarna, pastel minyak atau kapur, cat air dan pewarna yang anda buat
sendiri
· Teknik : menggores, mencoret
dan mengecat serta menempel
· Tugas : gambar isi
hatimu setelah melihat gerakan tari atau melihat vidio yang berisi tekanan atau
gerakan orang yang sedang berkelahi, namun sebelumnya rasakan kesedihan atau
kesenangan yang pernah anda alami
· Tujuaan :
memahami dan melatih mengemukakan pendapat dengan
· Evaluasi :
penelaahan peristiwa dan fokus objek serta bentuk komposisi
3.
Menggambar
hiasan
Media :kertas
gambar atau benda perabot rumah tangga yang tersedia
Alat :
pastel minyak atau kapur, cat poster, cat tembok atau cat minyak (cat kayu)
Teknik :
menggores atau mencoret dan mengecat
Tugas :
gambarlah bentuk dasar ; segitiga, segi empat atau yang lain komposisikan
dengan baik
Tujuan :
melatih komposisi yang menarik
2.2 MELUKIS BAGI ANAK USIA DINI
2.2.1. Pengertian
Melukis
Berdasarkan
arti melukiskan adalah membayangkan, maka objek yang ada di depan mata
dibayangkan, dikaitkan, diasosiasikan, diimajinasikan dengan objek yang pernah
masuk dalam ingatan. Suatu contoh: misalnya, melihat kursi yang nyaman kemudian
teringat kursi di rumah yang telah rusak. Dari perpaduan bentuk ini, kita
berniat menciptakan dan membayangkan kursi yang masih baik, namun dirasakan
tidak nyaman diduduki. Atau melambangkan kursi yang diduduki adalah jabatan
yang menjanjikan, kursi lambang kedudukan dan seterusnya. Dan juga contoh
lainnya misalnya kubayangkan wajahmu seperti bidadari dalam impianku semalam.
Kata kubayangkan berarti memberikan kemungkinan mengajak seseorang untuk
melamun dan meneruskan kepada hal yang hampir mirip dengan wajah yang di
bayangkan. Bentuk ungkapan ini dapat berupa gambar yang dapat dilihat mata
dengan realistis (nyata) maupun tidak (abstrak) yang mementingkan ungkapan
pikiran dan rasa seketika dengan spontan. Gambaran ini dapat diubah warna maupun
tampilan bentuknya sesuai dengan keinginan orang yang melukiskan. Melukis
adalah memvisualkan (menyatakan bentuk) bayangan dalam bentuk gambar.
2.2.2. Manfaat
Melukis Bagi Perkembangan Anak
Manfaat
menggambar sama dengan melukis. Proses kerja kejiwaan yang terjadi ketika anak
melukis sama dengan menggambar. Oleh beberapa ahli, perbedaan melukis dan
menggambar terletak pada hasilnya. Menggambar menghasilkan dominasi goresan
atau garis dalam gambarnya, sedangkan melukis menghasilkan kesan kuas yang lebih
menonjolkan warna. Melukis condong dikatakan lebih ekspresif dibandingkan
dengan menggambar.
a. Melukis sebagai Media Mencurahkan Perasaan
b. Melukis sebagai Alat Bercerita (Bahasa
Visual/Bentuk)
c. Melukis berfungsi sebagai Alat Bermain
d. Melukis dapat Melatih Ingatan
e. Melukis dapat Melatih Berpikir Komprehensif (Menyeluruh)
f. Melukis sebagai Media Sublimasi Perasaan
g. Melukis dapat Melatih Keseimbangan
h. Melukis dapat Melatih Kreativitas Anak
i. Melukis Mengembangkan Rasa Kesetiakawanan Sosial yang
Tinggi
2.2.3. Peralatan
dan Teknik Melukis
1. Peralatan Melukis
a. Pensil
b. Arang
c. Pena, Spidol
d. Ranting Pohon
e. Potongan Papan
f. Kuas
g. Karet Tebal dan Karet Tipis
h. Krayon Pastel
i. Pup
j. Jari Tangan
2. Teknik Melukis Inkonvensional
Pada
prinsipnya melukis inkonvensional merupakan cara berkreasi menggunakan
peralatan dan teknik yang tak biasa. Cara kerjanya seperti eksperimentasi
(percobaan). Cara ini juga disenangi oleh anak karena sifat bermainnya lebih
banyak dan anak dapat menginterpretasi bermacam-macam teknik dan mencoba dan
menggabungkan sendiri.
a. Teknik
Tutup
b. Teknik
Campur Warna Kering dan Warna Basah
c.
Melukis dengan Teknik Gesek Benang
d. Melukis
dengan Teknik Ikat-Celup
e. Melukis
dan Menempel
f. Melukis
dengan Kibasan Warna Cat Air
2.2.4. Gagasan
Melukis bagi AUD
1. Prinsip
Memotivasi Aud Untuk Melukis
Kegiatan
melukis bagi seseorang umumnya dapat dilakukan melalui 3 tahapan,yaitu: (a)
Eksplorasi : mencari ide dengan berbagai cara, berdasarkan referensi atau buku.
Buku yang dibaca harus anda pahami isi dan maknanya kemudian bayangkan isi buku
tersebut, dan akhirnya wujudkanlah menjadi karya lukis. (b) Eksperimentasi :
tahap mencoba untuk mencari pengalaman, cara yang ditempuh bermacam-macam:
1. Mencoba
alat yang paling disukai, kemudian mencoba berkarya tanpa merasa takut jika
terdapat kesalahan.
2. Mencoba
mengubah bentuk dari bentuk realistic menuju abstrak, demikian juga sebaliknya.
Bentuk-bentuk tersebut kemudian dibuat menjadi fungsi baru atau yang berbeda
dari pada yang lain.
3. Mencoba
membuat eksperimen bahan atau medium berkarya. Biasanya terdapat medium
konvensional seperti kertas dan kanvas.
(c)
Kreasi/Mencipta : Anak harus diberi banyak motivasi oleh pendidik sebagai jalan
membuka ide dan pikiran yang baru untuk mencipta. Sesuai dengan teori motivasi.
Kata motivasi memiliki 3 bentuk dasar,yaitu:
1. Motivasi
Artistik : dorongan menggambar karena melihat sesuatu objek yang indah,
sehingga tampak dalam gambar berupa tata susunan yang artistik.
2. Motivasi
Penalaran : dorongan berkarya seni dari pandangan objek yang mempunyai struktur
menarik, sehingga anak berkeinginan menggambar.
3. Motivasi
Imajinasi : dorongan menggambar dari imajinasi anak. Anak membayangkan sesuatu,
mungkin cita-cita atau bentuk yang lain hingga terwujud lukisan.
Bentuk
motivasi adalah internal dan eksternal. Motivasi internal adalah dorongan
kepada anak dengan menyentuh alam pikiran dan perasaan anak. Hal ini sangat
dibutuhkan karena dorongan internal ini akan menumbuhkan alam pikiran yang
imajinatif serta memberikan dorongan untuk menyeimbangkan pikiran dan perasaan.
Kegiatan ekspresi dengan melukis dapat ditumbuhkan dengan jalan memotivasi anak
sedini mungkin, yaitu dengan memberikan gagasan baru. Sebenarnya anak telah
mempunyai gagasan sebelum diberi motivasi. Namun, karena terdapat kesenjangan
antara persepsi dengan gagasan maka gagasan sering tak muncul. Kekaburan
persepsi tersebut dapat disentuh dengan berbagai cara, misalnya melalui
sentuhan cerita ataupun gambar yang diberikan kepada anak untuk ditebak
maknanya. Sentuhan tersebut juga dapat muncul melalui suara-suara yang
menjadikan ingatan serta gambaran yang akan datang muncul, bisa berupa suara
halus maupun suara kasar. Misalnya memperdengarkan suara musik dan suara hewan
tertentu yang dapat mengundang ingatan dan asosiasi anak untuk berimajinasi
bentuk berdasarkan suara.
2. Model
Pemberian Motivasi Melukis
Agar
pendidik dapat memotivasi anak usia dini untuk melukis,pendidik dapat melakukan
model-model berikut.
a. Melukis
Cerita
Cerita
merupakan wacana yang paling disukai oleh anak, terutama di masa pertumbuhan
untuk pengenalan dirinya. Cerita yang diberikan kepada anak dapat disesuaikan
dan dikondisikan kepadanya seiring dengan perkembangan pikiran dan daya
emosinya. Anak usia 2 tahun senang melihat dan mencoba menghafal situasi
sekitarnya, sehingga cerita tentang situasi sekitarnya dapat
dipersonifikasikan. Beberapa pendidik mengartikan belajar melukis hanya
peningkatan teknik membuat bentuk serta pewarnaannya. Anak pada usia
perkembangan, yaitu anak pada usia 2 tahun termasuk usia yang sensitive karena
sedang mengalami usia perkembangan kosakata dan pengetahuannya. Mereka
memparkaya pengetehuan dengan bertanya kepada siapa saja dan yang paling kuat
pengaruhnya adalah orang terdekat.
b. Melukis
dengan Berdiskusi Terlebih Dahulu
Anak
harus berdiskusi dengan pendidik atau pendampingnya tenteng objek yang akan
dilukis. Setelah mengetahui tugas yang diberikan, tugas tersebut ditanyakan
kepada anak lain, untuk mengetahui kejelasannya. Selajutnya anak dapat
melanjutkan tugas melukisnya.
c. Objek
dan Isi Lukisan
Sebelum
melukis, pendidik memberi gambaran atau lukisan yang realistik. Lalu anak
diminta mengamati dan member komentar atau lukisan yang diperlihatkan pendidik.
Setelah itu anak-anak baru diminta untuk melukis apa yang telah dilihatnya.
d. Melukius
Lagu
Guru
mengajarkan anak untuk bernyanyi “bintang kecil”. Setelah selesai bernyanyi,
pendidik dapat meneruskan dengan bercerita pada anak-anak tentang angkasa yang
berisi planet serta dapat pula digunakan untuk pesawat terbang.
e. Melukis
Puisi
Prosedur
melukis puisi sama dengan melukis nyanyian. Puisi yang ditampilkan merupakan
sentuhan yang dapat memotivasi anak untuk berkarya. Puisi tersebut dapat
diciptakan oleh anak atau dibuat oleh pendidik. Selanjutnya anak disuruh
mengomentarinya.
f. Melukis
Gerakan dan Tarian
Sebelum
memulai melukis,ajak anak-anak untuk memperhatikan suatu tarian yang di
peragakan didepan kelas, kemudian arahkan anak-anak agar dapat memberikan
komentar pada tarian tersebut.
g. Melukis
Kesedihan dan Kesenangan
Untuk
model melukis kesedihan dan kesenangan, sebelum memulai melukis, ajak anak-anak
merenungkan hal-hal yang telah membuat hati mereka sedih atau senang. Atau,
adakan kegiatan tanya jawab dengan anak-anak tentang hal-hal yang dapat membuat
mereka bersedih hati atau sebaliknya.
BAB 3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Pada prinsipnya
kegiatan menggambar
dan melukis yang dilakukan oleh anak merupakan kegiatan naluriah,
seperti halnya makan, minum, berbicara dan bercerita kepada orang lain. Rasa
seni dimulai dengan bagaimana anak bisa menata benda-benda disekitarnya. Jika
hal tersebut tidak dilakukan oleh anak, maka pendidikan atau orangtua anak
perlu segera mendidik dan membimbingnya. Rasa seni ini akan dipelihara sehingga
mampu mewujudkan keindahan. Untuk melihat keindahan yang dihasilkan anak secara
sederhana dapat dilihat pada cara memenuhi kebutuhan sehari-hari.
3.2
Saran
Bagi
anak normal, ketika melihat suatu gambar maka terjadi proses berpikir, dalam
cita-rasa dan angan-angannya akan tumbuh terus. Pada saat ini gambar berfungsi
sebagai stimulasi munculnya ide, pikiran maupun gagasan
baru.kegiatan anak yang dianggap orang tua membahayakan, kemungkinan akan
dilarang dan dihentikan justru ketika anak sedang melakukan pengembangan imajinasinya kita sebagai Guru dan Orangtua
diharapkan mampu mengikuti dan menjalurkan keinginan anak.
DAFTAR
PUSTAKA
“Melukis” http://id.wikipedia.org/wiki/Melukis
untuk aud (Akses 28 September 2015)
“DesignGrapishttps://id.wikipedia.org/wiki/Gambar (Akses28
September 2015)
“Menggambar” http://id.wikipedia.org/wiki/teknikgambar,untuk aud (Akses 28 September 2015)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar