Puji
syukur kami panjatkan pada yang maha kuasa yang telah memberikan berkat serta
karunianya kepada saya, sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini yang
berjudul ”Strategi Pembelajaran Yang
Berpusat Pada Anak“ yang tepat pada waktunya sebagai tugas mata kuliah Kurikulum
Dan Bahan Ajar AUD. Saya mengucapkan terimakasih kepada Dosen Bidang Study
Kurikulum Dan Bahan Ajar AUD, karena
atas bimbingan beliau maka kami dapat mengetahui dan mengerti bagaimana cara
mengerjakan makalah yang baik dan benar. Makalah ini berisikan tentang
pengertian, penjelasan serta pemaparan. Dalam penyusunan makalah ini, Saya
mendapat banyak kesulitan karena kurangnya sumber serta fasilitas untuk
penyusunan makalah ini, tetapi itu semua saya jadikan tantangan untuk dapat
bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas ini. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu Saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir
kata, Saya
ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan serta membantu dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Oleh karena itu, sebelum dan
sesudahnya Saya ucapakan terimakasih.
DAFTAR
ISI
Kata Pengantar-----------------------------------------------------------------------1
Daftar Isi -----------------------------------------------------------------------------2
BAB I
PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------3
1.1
Latar Belakang-------------------------------------------------------------------3
1.2
Rumusan Masalah
--------------------------------------------------------------4
1.3
Tujuan
----------------------------------------------------------------------------4
BAB
II
PEMBAHASAN
--------------------------------------------------------------------5
Strategi Pembelajaran Yang Berpusat
Pada Anak ------------------------------5
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan -------------------------------------------------------------------------11
Saran ---------------------------------------------------------------------------------11
Daftar Pustaka ----------------------------------------------------------------------12
Problematika pendidikan yang terjadi
di Indonesia masih menggunakan paradigma lama, yaitu didominasi oleh
peran dan kegiatan guru. Pembelajaran di kelas masih dominan menggunakan
metode ceramah dan tanya jawab sehingga kurang memberikan kesempatan kepada
siswa untuk berintekrasi langsung mengemukakan pendapatnya.Proses belajar
mengajar yang dilakukan juga adalah satu arah, dimana guru yang lebih
aktif dalam mengajar daripada peserta didiknya. Peserta didik hanya
mendengarkan penjelasan yang guru sampaikan dengan ceramah. Model
pembelajaran tersebut dianggap kurang mengeksplorasi wawasan dan pengetahuan
siswa.
Perubahan paradigma dalam proses
yang tadinya berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa
(student centered) diharapkan dapat mendorong siswa untuk terlibat secara aktif
dalam membangun pengetahuan, sikap dan perilaku. Dalam proses pembelajaran yang
berpusat pada siswa, maka siswa memperoleh kesempatan dan fasilitas untuk
membangun sendiri pengetahuannya sehingga mereka akan memperoleh pemahaman yang
mendalam dan pada akhirnya dapat meningkatkan mutu kualitas siswa.
Peran guru dalam pembelajaran
berpusat pada siswa adalah sebagai fasilitator yang dalam hal ini, guru
memfasilitasi proses pembelajaran di kelas. Fasilitator adalah orang yang
memberikan fasilitasi sehingga guru hanya memfasilitasi siswanya dalam proses
kegiatan belajar mengajar.Pembelajaran yang inovatif dengan metode yang
berpusat pada siswa memiliki keragaman model/metode pembelajaran yang menuntut
partisipasi aktif dari siswa.
Disamping itu, Saat ini
terdapat beragam inovasi baru di dalam dunia pendidikan terutama pada proses
pembelajaran. Salah satu inovasi tersebut adalah konstruktivisme. Pemilihan
pendekatan ini lebih dikarenakan agar pembelajaran membuat siswa antusias
terhadap persoalan yang ada sehingga mereka mau mencoba memecahkan
persoalannya.
Maka dari permasalahan tersebut akan
di buat makalah yang akan membahas tentang konsep pembelajaran berpusat pada
siswa dan pembelajaran konstruktivis. Hal ini ditujukan agar
dapat mengembangkan keaktifan siswa dalam mengkonstruk pengetahuannya
sendiri, sehingga dengan pengetahuan yang dimilikinya peserta didik bisa lebih
memaknai pembelajaran karena dihubungkan dengan konsepsi awal yang dimiliki
siswa dan pengalaman yang siswa peroleh dari lingkungan kehidupannya
sehari-hari.
1. Bagaimana
konsep dasar pada pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa ?
2. Apa
karakteristik pembelajaran berpusat pada siswa ?
3. Sebutkan
model pembelajaran yang berada pada pendekatan berpusat pada siswa
4. Apakah
prinsip – prinsip pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa ?
5. Apa
keunggulan dan kelemahan pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa ?
Berdasarkan perumusan masalah yang
akan di tanyakan sebagai panduan dalam pembuatan makalah ini, Perlu kiranya
memerlukan tujuan pembahasan sebagai jawaban atas perumusan masalah. Adapun
tujuan pembahasan sebagai berikut :
1. Untuk
mengetahui konsep dasar pada pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa
2. Untuk
mengetahui karakteristik pembelajaran berpusat pada siswa
3. Untuk
mengetahui model pembelajaran yang berada pada pendekatan berpusat pada
siswa
4. Untuk
mengetahuiprinsip – prinsip pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa
5. Untuk
mengetahui keunggulan dan kelemahan pendekatan pembelajaran berpusat pada
siswa
Pembelajaran berpusat pada siswa
merupakan pembelajaran yang lebih berpusat pada kebutuhan, minat, bakat dan
kemampuan siswa, sehingga pembelajaran akan menjadi sangat bermakna. Dengan
pendekatan pembelajaran berpusat pada siswa menghasilkan siswa yang
berkepribadian, pintar, cerdas, aktif, mandiri, tidak bergantung pada pengajar,
melainkan mampu bersaing atau berkompetisi dan memiliki kemampuan komunikasi
yang lebih baik[1].
Berikut adalah pengertian Student Centered Learning yang dipaparkan menurut
para ahli, yaitu :
• Kember (1997)
SCL (Student Centered
Learning)merupakan sebuah kutub proses pembelajaran yang menekankan siswa
sebagai pembangun pengetahuan sedangkan kutub yang lain adalah guru sebagai
agen yang memberikan pengetahuan sebagai fasilitator saja.
• Harden dan Crosby (2000)
SCL(Student Centered Learning) menekankan
pada siswa sebagai pembelajar dan apa yang dilakukan siswa untuk sukses dalam
belajar dibanding dengan apa yang dilakukan oleh guru.
Dalam pengajaran Student-centered,
fokus pada murid dan murid yang lebih aktif berperan. Pengajar hanya berperan
sebagai fasilitator. Student-centered adalah suatu proses dimana murid
membangun pengetahuan, lebih menekankan pada diskusi dan independent study.
Dalam menerapkan konsep
Student-Centered Leaning, peserta didik diharapkan sebagai peserta aktif dan
mandiri dalam proses belajarnya, yang bertanggung jawab dan berinitiatif untuk
mengenali kebutuhan belajarnya, menemukan sumber-sumber informasi untuk dapat
menjawab kebutuhannya, membangun serta mempresentasikan pengetahuannya
berdasarkan kebutuhan serta sumber-sumber yang ditemukannya.
Landasan teori SCL adalah
teori konstruksivistik yang berasal dari teori belajar menurut Piaget (1983),
Jhon Dewey (1933) dan Burner (1961) yang menekankan proses pembelajaran pada
perubahan tingkah laku peserta didik itu sendiri dan mengalami langsung
bagaimana membentuk konsep belajar dan memahami.
Instruksi dan perencanaan
Student-centered adalah pada siswa, bukan guru. Dalam sebuah studi,
persepsi siswa terhadap lingkunganpembelajaran yang positif dan
hubungan interpersonal dengan guru merupakan faktor paling penting yang
memperkuat motivasi dan prestasi murid. (Santrock, 2004)
Dari berbagai definisi tersebut
dapat disimpulkan bahwa pendekatanStudent Centered Learning (SCL)
adalah suatu model pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai pusat dari
proses belajar dan guru sebagai fasilitator. Artinya Student Centered Learning
(SCL) merupakan sebuah sistem pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan
cara, guru memberikan suatu permasalahan yang sesuai dengan materi dan kemudian
siswa ditugaskan untuk memecahkan masalah tersebut dengan bantuan berupa
tips-tips dari sang guru dan referensi yang ada.
Jadi, sistem ini adalah sistem yang
sangat luar biasa dan benar-benar akan menciptakan siswa yang berpotensi untuk
menjadi ilmuwan “jika penerapannya dilakukan dengan benar”.
Pembelajaran yang berpusat pada
siswa menyertakan karakteristik-karakteristik berikut ini (Jacobsen, 2009:
228-229):
a. Siswa-siswa
berada dalam pusat proses pembelajaran; sedangkan guru mendorong mereka untuk
bertanggung jawab terhadap pembelajaran mereka sendiri.
b. Pengetahuan
dibangun oleh siswa sendiri
c. Guru
sekedar membantu menyediakan saran dan situasi agar proses pembelajaran
berjalan lancar.
Disamping itu SCL (Student Centered
Learning) adalah merupakan salah satu bentuk pembelajaran yang mempunyai
karakteristik sebagai berikut :
a. Siswa
belajar secara individu maupun kelompok untuk membangun pengetahuan dengan cara
mencari dan menggali sendiri informasi dan teknologi yang dibutuhkan secara
aktif tidak hanya asal menerima pengetahuan secara pasif.
b. Pendidik
atau guru membantu peserta didik mengakses informasi, menata dan mentransfernya
guna menemukan solusi terhadap permasalahan yang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari.
c. Siswa
tidak hanya kompeten dalam bidang ilmu yang diterimanya tetapi juga kompeten
dalam belajar. Dengan kata lain siswa tidak hanya menguasai mata pelajaran
tetapi mereka juga mampu untuk belajar bagaimana belajar (how to learn).
d. Belajar
di maknai sebagai belajar sepanjang hayat, suatu keterampilan dalam kegiatan
belajar mengajar
e. Belajar
termasuk di dalamnya adalah memanfaatkan teknologi yang tersedia, baik
berfungsi sebagai sumber informasi pembelajaran maupaun sebagai alat
memberdayakan peserta didik dalam mencapai ketrampilan yang utuh secara
intelektual, emosional dan psikomotorik yang dibutuhkan.
Sedangkan guru-guru yang menggunakan
pembelajaran yang berpusat pada siswa cenderung menciptakan lingkungan
pembelajaran dengan karakteristik sebagai berikut:
a. Suasana Kelas Yang
Hangat Dan Mendukung
b. Siswa Diminta
Untuk Hanya Mengerjakan Pekerjaan Yang Bermanfaat
c. Siswa Diminta
Untuk Mengerjakan Yang Terbaik Yang Mereka Dapat Lakukan
d. Siswa Diminta
Untuk Mengevaluasi Pekerjaannya
e. Kualitas Pekerjaan
Yang Baik Selalu Menimbulkan Perasaan Senang
f. Pekerjaan yang
berkualitas tidak pernah destruktif
Berikut terdapat beberapa model
pembelajaran yang cocok digunakan untuk pembelajaran pendekatan berpusat pada
siswa, antara lain :
1. Model
Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Menurut Sunal dan Hans dalam Isjoni
(2009:15) mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan suatu cara
pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberi
dorongan kepada siswa agar bekerja sama selama proses
pembelajaran.Sedangkan menurut Sugiyanto (2010:37) mengemukakan
bahawa Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang berfokus
pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan
kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.
2. Model Pembelajaran
Penemuan (Discovery Learning)
Pengertian discovery learning
menurut Jerome Bruner adalah metode belajar yang mendorong siswa untuk
mengajukan pertanyaan dan menarik kesimpulan dari prinsip-prinsip umum praktis
contoh pengalaman. Dan yang menjadi dasar ide Jerome Bruner ialah pendapat dari
piaget yang menyatakan bahwa anak harus berperan secara aktif didalam
belajar di kelas. Untuk itu Bruner memakai cara dengan apa yang disebutnya
discovery learning, yaitu dimana murid mengorganisasikan bahan yang dipelajari
dengan suatu bentuk akhir[2].
Jadi dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran discovery learning adalah model pembelajaran yang mengatur
sedemikian rupa sehingga anak memperoleh pengetahuan yang belum diketahuinya
itu tidak melalui pemberitahuan, sebagian atau seluruhnya ditemukan
sendiri. Beberapa variasi dalam model pembelajaran penemuan atau discovery
learning diantaranya sebagai berikut :
Terdapat 8 prinsip dalam pembelajaran
berpusat pada siswa McCombs, 2001; McCombs & Quiat, 2001), antara lain :
1. Tanggung
Jawab
Siswa mempunyai tanggung jawab pada
pelajarannya sehingga siswa diharapkan akan lebih berusaha dan lebih
termotivasi dalam memaknai pelajarannya.
2. Peran
Serta
Siswa harus berperan aktif dalam
pembelajaran sehingga dapat mengembangkan potensinya secara maksimal dan
mendorong bertumbuhnya kreativitas dan inovasi.
7. Keadilan
Semua siswa mempunyai hak yang sama
untuk tumbuh dan berkembang dan diharapkan semua siswa dapat bersama-sama
berhasil mencapai tujuan secara maksimal.
8. Mandiri
Semua siswa harus mengembangkan
segala kecerdasannya (intelektual, emosi, moral, dsb) karena guru hanya
fasilitator dan narasumber
9. Berfikir
Kritis Dan Kreatif,
Siswa harus menggunakan segala
kecerdasan intelektual dan emosinya yang berwujud kreativitas, inovasi, dan
analisa untuk mengatasi berbagai tantangan.
10. Komunikatif,
Siswa harus menggunakan kemampuannya
berkomunikasi baik lisan maupun tertulis karena boleh jadi siswa melihat konsep
dengan cara yang berbeda sebagai hasil pengalaman hidupnya, sehingga diperlukan
media dan sarana yang efektif untuk menyamakan presepsi.
11. Kerjasama
Kondisi dimana para peserta didik
dapat saling bersinergi dan saling mendukung pencapaian keberhasilan atau
tujuan yang ditetapkan dalam pembelajaran.
12. Integritas
Siswa harus menunjukkan perilaku
moralitas tinggi, dan percaya diri dalam melaksanakan segala sesuatu yang
diyakininya dalam kegiatan belajarnya.
Berikut terdapat keunggulan dan
kelemahan pembelajaran berpusat pada siswa. Model pembelajaran student
center, pada saat ini diusulkan menjadi model pembelajaran yang sebaiknya
digunakan karena memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan yaitu[3] :
Keunggulannya, antara lain :
1. Siswa
akan dapat merasakan bahwa pembelajaran menjadi miliknya sendiri karena diberi
kesempatan yang luas untuk berpartisipasi
2. Siswa
memiliki motivasi yang kuat untuk mengikuti kegiatan pembelajaran;
3. Tumbuhnya
suasana demokratis dalam pembelajara sehingga akan terjadi dialog dan diskusi
untuk saling belajar-membelajarkan di antara siswa
4. Dapat
menambah wawasan pikiran dan pengetahuan bagi guru karena sesuatu yang dialami
dan disampaikan siswa mungkin belum diketahui sebelumnya oleh guru
5. Mengaktifkan
siswa
6. Mendorong
siswa menguasai pengetahuan
7. Mengenalkan
hubungan antara pengetahuan dan dunia nyata
8. Mendorong
pembelajaran secara aktif dan berpikir kritis
9. Mengenalkan
berbagai macam gaya belajar
10. Memperhatikan
kebutuhan dan latar belakang pembelajar
11. Memberi kesempatan
pengembangan berbagai strategi assessment
Kelemahannya, antara lain :
1. Sulit
diimplementasikan pada kelas besar (jumlah siswa banyak)
2. Memerlukan
waktu lebih banyak
3. Tidak
cocok untuk siswa yang tidak terbiasa aktif, mandiri, dan demokratis.
Pembelajaran student centered
learning (SCL) adalah model pembelajaran yang berfokus pada siswa sehingga
peran pengajar hanya sebagai fasilitator dalam proses belajar. Model pembelajaran
student centered learning (SCL), menjadikan siswa mampu untuk menjadi peserta
didik yang aktif dan mandiri dalam proses belajarnya, yang bertanggungjawab dan
memiliki inisiatif untuk mengenali kebutuhan belajarnya, yang menemukan
sumber-sumber informasi untuk dapat menjawab pertanyaannya.
Terdapat dua model pada pembelajaran
berpusat pada siswa yaitu pembelajaran kooperatif dan pembelajaran discovery
learning.Pembelajaran yang inovatif dengan metode yang berpusat pada siswa
memiliki keragaman model/metode pembelajaran yang menuntut partisipasi aktif
dari siswa.
1. Diharapkan
kepada para pembaca agar memberikan kritikan dan saran terhadap makalah yang
dibaca demi perbaikan selanjutnya.
2. Diharapkan
kepada para pembaca khususnya guru bisa menjadikan model pembelajaran ini
(Student Centered Learning) sebagai salah satu alternatif dalam proses
pembelajaran
Trianto. 2009. Mendesain
Model Pembelajaran Inovatis-Progresif : Konsep,
Landasan, dan Implementasinya
pada Kurikulum Tingkat Satuan
utk foot notenya mana ini buk
BalasHapus