STRATEGI PEMBELAJARAN AUD MELALUI BERCERITA
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami
panjatkan pada yang maha kuasa yang telah memberikan berkat serta karunianya
kepada saya, sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah ini yang
berjudul ”Strategi Pembelajaran Melalui
Bercerita “ yang tepat pada waktunya sebagai tugas mata kuliah Kurikulum Dan
Bahan Ajar AUD. Saya mengucapkan terimakasih kepada Dosen Bidang Study
Kurikulum Dan Bahan Ajar AUD, karena
atas bimbingan beliau maka kami dapat mengetahui dan mengerti bagaimana cara
mengerjakan makalah yang baik dan benar. Makalah ini berisikan tentang
pengertian, penjelasan serta pemaparan. Dalam penyusunan makalah ini, Saya
mendapat banyak kesulitan karena kurangnya sumber serta fasilitas untuk
penyusunan makalah ini, tetapi itu semua saya jadikan tantangan untuk dapat
bertanggungjawab dalam mengerjakan tugas ini. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu Saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, Saya ucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta membantu dalam penyusunan makalah
ini dari awal sampai akhir. Oleh karena itu, sebelum dan sesudahnya Saya ucapakan terimakasih.
DAFTAR ISI
Kata
Pengantar-----------------------------------------------------------------------1
Daftar
Isi -----------------------------------------------------------------------------2
BAB
I
PENDAHULUAN
------------------------------------------------------------------3
1.1 Latar
Belakang-------------------------------------------------------------------3
1.2 Rumusan
Masalah --------------------------------------------------------------4
1.3 Tujuan
----------------------------------------------------------------------------4
BAB II
PEMBAHASAN --------------------------------------------------------------------5
Faktor
–Faktor yang mempengaruhi p[ertasi belajar ---------------------------5
BAB
III
PENUTUP -------------------------------------------------------------------------12
Kesimpulan
-------------------------------------------------------------------------12
Saran ---------------------------------------------------------------------------------12
Daftar Pustaka ----------------------------------------------------------------------13
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Sering
kita mendengar dari para ahli bahwa bermain itu sangat penting bagi anak bahkan
sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Setiap kita berbicara tentang anak,
pastinya kita akan selalu mengaitkannya dengan permainan-permainan dan
permainan seperti apa yang bisa kita cocokkan dan disesuaikan dengan usia anak.
Seiring
dengan perkembangan zaman permainan pun sudah sangat banyak, baik itu modelnya,
bentuknya, dan juga warnanya. Disini dapat kita lihat betapa pentingnya arti
bermain bagi anak-anak usia dini karena bermain bagi mereka adalah belajar.
Dari
bermainlah anak dapat mengembangkan segala kemampuannya karena dari setiap
permainan itu segala aspek dapat muncul seperti aspek sosial emosional, kognitif,
bahasa, dan motoriknya (kasar dan halus).
Tidak
kalah pentingnya kita dapat memunculkan permainan-permainan tradisional yang
lebih atraktif yang cenderung hampir sudah mulai dilupakan dengan munculnya
permainan yang lebih canggih sesuai dengan perkembangan zaman. Namun, dampaknya
bagi anak kurang begitu memunculkan kebersamaan gotong royong dan kerjasama
karena itu kita sebagai guru dan para orang tua haruslah lebih berhati-hati
dalam memilih mainan yang cocok bagi anak dan tentunya lebih bermanfaat.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Apakah
yang dimaksud dengan strategi?
2. Apakah
yang dimaksud dengan bermain, bercerita, dan bernyanyi?
3. Bagaimanakah
penerapan strategi bermain, bercerita, dan bernyanyi
bagi anak usia dini?
4. Bagaimanakah
manfaat strategi bermain, bercerita, dan bernyanyi bagi
perkembangan anak usia dini?
1.3 Tujuan
Penulisan
1. Untuk
mengetahui pengertian strategi.
2. Untuk
mengetahui pengertian bermain, bercerita, dan bernyanyi.
3. Untuk
mengetahui penerapan strategi bermain, bercerita, dan
bernyanyi bagi anak usia dini.
4. Untuk
mengetahui manfaat strategi bermain, bercerita, dan bernyanyi
bagi perkembangan anak usia dini.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Strategi
Kata
strategi berasal dari bahasa asing strategy atau strategi yang
biasanya digunakan sebagai istilah militer, khususnya dalam menyusun siasat
untuk berperang atau mengadakan pertempuran di medan laga.
Menurut
kamus The Advanced Learner’s Dictionary of Current English by
Hombu; London Oxford University Press, strategy adalah seni
atau ilmu berperang (the art science of war) atau rencana dari angkatan
perang yang disusun sedemikian rupa sehingga pertempuran sedapat mungkin
berlangsung dalam kondisi yang paling menguntungkan. Jadi, apabila istilah ini,
yaitu strategi digunakan dalam kondisi pembelajaran di Taman Kanak-kanak,
kira-kira artinya ialah keterampilan dalam mengatur pembelajaran dengan
menggunakan kiat-kiat yang sesuai agar mencapai hasil maksimal. Strategi
pembelajaran adalah suatu alat interaksi di dalam proses pembelajaran sehingga
kegiatan pembelajaran berlangsung baik sehingga tujuan yang sudah ditetapkan dapat
tercapai dengan baik pula.
2.2 Pengertian
Bercerita
1. Bercerita
Menurut
KBBI, cerita yaitu tuturan yang membentangkan bagaimana terjadinya suatu
hal (peristiwa, kejadian, dan sebagainya).
Menurut
M.Nur Mustakim (2005: 20), bercerita adalah upaya untuk mengembangakan potensi
kemampuan berbahasa anak melalui pendengaran dan kemudian menuturkannya kembali
dengan tujuan melatih keterampilan anak dalam bercakap-cakap untuk menyampaikan
ide dalam bentuk lisan.
Jadi, cerita yaitu penggambaran tentang sesuatu secara
verbal. Melalui bercerita, anak diajak berkomunikasi, berfantasi, berkhayal dan
mengembangkan kognitifnya. Bercerita merupakan suatu stimulan yang dapat
membangkitkan anak terlibat secara mental. Melalui cerita, aktivitas mental
anak dapat melambung, melanglang buana melampaui isi cerita itu sendiri. Dengan
demikian melalui cerita, kecerdasan emosional anak semakin terasah
2.3 Penerapan
Strategi Bercerita
1.
Bercerita
Metode
bercerita merupakan salah satu strategi pembelajaran yang dapat memberikan
pengalaman belajar bagi anak TK dengan membawakan cerita kepada anak secara
lisan. Cerita yang dibawakan guru harus menarik, dan mengundang perhatian anak
dan tidak lepas dari tujuan pendidikan bagi anak TK.
Penggunaan
bercerita sebagai salah satu strategi pembelajaran di Taman Kanak-kanak
haruslah memperhatikan hal-hal berikut:
a. Isi
cerita harus terkait dengan dunia kehidupan anak TK.
b. Kegiatan
bercerita diusahakan dapat memberikan perasaan gembira,
lucu, dan mengasyikkan sesuai
dengan dunia kehidupan anak yang
penuh suka cita.
c. Kegiatan
bercerita harus diusahakan menjadi pengalaman bagi anak TK yang bersifat unik
dan menarik.
Beberapa
macam teknik bercerita yang dapat dipergunakan antara lain guru dapat membaca
langsung dari buku, menggunakan ilustrasi dari buku gambar, menggunakan papan
flannel, menggunakan boneka, bermain peran dalam suatu cerita, atau bercerita
dengan menggunakan jari-jari tangan.
Bercerita
sebaiknya dilakukan dalam kelompok kecil untuk memudahkan guru mengontrol
kegiatan yang berlangsung sehingga akan berjalan lebih efektif. Selain itu
tempat duduk pun harus diatur sedemikian rupa, misalnya berbentuk lingkaran
sehingga akan terjalin komunikasi yang lebih efektif.
Kegiatan
bercerita merupakan kegiatan yang memiliki manfaat besar bagi perkembangan anak
serta pencapaian tujuan pendidikan. Sebelum melaksanakan kegiatan bercerita
guru terlebih dahulu harus merancang kegiatan bercerita berupa langkah-langkah
yang harus ditempuh secara sistematis. Penerapan strategi pembelajaran melalui
bercerita mengacu pada prosedur pembelajaran yang telah dikembangkan
sebelumnya, yaitu:
1. Menetapkan
tujuan dan tema cerita.
2. Menetapkan
bentuk bercerita yang dipilih. Misalnya bercerita dengan
membaca langsung dari buku cerita,
menggunakan gambar-gambar,
menggunakan papan flannel, dan seterusnya.
3. Menetapkan
bahan dan alat yang diperlukan dalam kegiatan bercerita.
4. Menetapkan
rancangan langkah-langkah kegiatan bercerita:
a. Mengkomunikasikan
tujuan dan tema cerita;
b. Mengatur
tempat duduk;
c. Melaksanakan
kegiatan pembukaan;
d. Mengembangkan
cerita;
e. Menetapkan
teknik bertutur;
f. Mengajukan
pertanyaan yang berkaitan dengan isi cerita.
5. Menetapkan
rancangan penilaian kegiatan bercerita.
Untuk
mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran dilaksanakan penilaian dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan isi cerita untuk
mengembangkan pemahaman anak aka isi cerita yang telah didengarkan.
Tujuan
yang ingin dicapai melalui kegiatan bercerita serta tema yang dipilih oleh guru
menjadi acuan dalam melaksanakan kegiatan lainnya. Guru memiliki kebebasan
untuk menentukan bentuk cerita yang dipilih, sepanjang bisa menggambarkan isi
cerita dengan baik. Bahan dan alat yang dipergunakan dalam kegiatan bercerita
sangat bergantung kepada bentuk cerita yang dipilih sebelumnya.
Pengaturan
tempat duduk, merupakan hal yang patut mendapat perhatian karena pengaturan
yang baik membuat anak merasa nyaman dan dapat mengikuti cerita di samping
teknik bercerita, dan teknik penilaian. Untuk mengetahui ketercapaian tujuan
dilaksanakan penilaian dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang
berhubungan dengan isi cerita untuk menumbuhkan pemahaman anak akan isi cerita
yang telah disampaikan.
2.4 Manfaat
Strategi Bercerita bagi Perkembangan Anak Usia Dini
.
1.
Manfaat Bercerita
Pencapaian
tujuan pendidikan Taman Kanak-kanak dapat ditempuh dengan strategi pembelajaran
melalui bercerita. Masitoh dkk. (2005: 10.6) mengidentifikasi manfaat cerita
bagi anak TK, yaitu sebagai berikut:
1. Bagi
anak TK mendengarkan cerita yang menarik dan dekat dengan
lingkungannya merupakan kegiatan yang
mengasyikkan.
2. Guru
dapat memanfaatkan kegiatan bercerita untuk menanamkan nilai-
nilai positif pada anak.
3. Kegiatan
bercerita juga memberikan sejumlah pengetahuan sosial, nilai-
nilai moral dan keagamaan.
4. Pembelajaran
dengan bercerita memberikan memberikan pengalaman
belajar untuk mendengarkan.
5. Dengan
dengan mendengarkan cerita anak dimungkinkan untuk
mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotorik.
6. Membantu
anak untuk membangun bermacam-macam peran yang mungkin dipilih anak, dan
bermacam layanan jasa yang ingin disumbangkan anak kepada masyarakat.
Beberapa manfaat metode bercerita
bagi anak TK (Moeslichatoen 2004:45) di antaranya adalah :
1. Melatih daya serap atau daya tangkap anak TK, artinya
anak usia TK dapat dirangsang untuk mampu memahami isi atau ide-ide pokok dalam
cerita secara keseluruhan.
2. Melatih daya pikir anak TK, untuk terlatih memahami
proses cerita, mempelajari hubungan bagian-bagian dalam cerita termasuk
hubungan-hubungan sebab akibatnya.
3. Melatih daya konsentrasi anak TK untuk memusatkan
perhatiannya kepada keseluruhan cerita.
4. Mengembangkan daya imajinasi anak, artinya dengan
bercerita anak dengan daya fantasinya dapat membayangkan atau menggambarkan
sesuatu situasi yang berada di luar jangkauan inderanya.
5. Menciptakan situasi yang menggembirakan serta
mengembangkan suasana
hubungan yang akrab sesuai dengan tahap perkembangannya.
6. Membantu perkembangan bahasa anak dalam berkomunikasi secara efektif dan efisien sehingga proses percakapan menjadi
komunikatif.
Rasional strategi pembelajaran melalui
bercerita
Pencapaian
tujuan pendidikan Taman Kanak-kanak dapat ditempuh dengan strategi pembelajaran
melalui bercerita. Masitoh dkk. (2005: 10.6) mengidentifikasi manfaat cerita
bagi anak TK, yaitu sebagai berikut.
·
Bagi anak TK mendengarkan cerita yang
menarik dan dekat dengan lingkungannya merupakan kegiatan yang mengasyikkan.
·
Guru dapat memanfaatkan kegiatan
bercerita untuk menanamkan nilai-nilai positif pada anak.
·
Kegiatan bercerita juga memberikan
sejumlah pengetahuan social, nilai-nilai moral dan keagamaan.
·
Pembelajaran dengan bercerita
memberikan memberikan pengalaman belajar untuk mendengarkan.
·
Dengan dengan mendengarkan cerita anak
dimungkinkan untk mengembangkan kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik.
·
Membantu anak untuk membangun bermacam-macam
peran yang mungkin dipilih anak, dan bermacam layanan jasa yang ingin
disumbangkan anak kepada masyarakat.
Sintaks
pembelajaran melalui bercerita
Strategi
pembelajaran melalui bercerita terdiri dari 5 langkah. Langkah-langkah dimaksud
adalah sebagai berikut.
1) Menetapkan
tujuan dan tema cerita.
2) Menetapkan
bentuk bercerita yang dipilih, misalnya bercerita dengan membaca langsung dari
buku cerita, menggunakan gambar-gambar, menggunakan papan flannel, dst.
3) Menetapkan
bahan dan alat yang diperlukan dalam kegiatan bercerita sesuai dengan bentuk
bercerita yang dipilih.
4) Menetapkan
rancangan langkah-langkah kegiatan bercerita, yang terdiri dari:
·
menyampaikan tujuan dan tema cerita,
·
mengatur tempat duduk,
·
melaksanaan kegiatan pembukaan,
·
mengembangkan cerita,
·
menetapkan teknik bertutur,
·
mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan
isi cerita.
5) Menetapkan
rancangan penilaian kegiatan bercerita
Untuk
mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran dilaksanakan penilaian dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan isi cerita untuk
mengembangkan pemahaman anak aka isi cerita yang telah didengarkan.
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Strategi ialah keterampilan dalam mengatur
pembelajaran dengan menggunakan kiat-kiat yang sesuai agar mencapai hasil
maksimal.
2 Bercerita merupakan suatu stimulan yang dapat
membangkitkan anak terlibat secara mental.
3. Penerapan strategi :
Bercerita : Menetapkan tujuan dan tema
cerita; Menetapkan bentuk bercerita yang dipilih; Menetapkan bahan dan alat
yang diperlukan dalam kegiatan bercerita; Menetapkan rancangan langkah-langkah
kegiatan bercerita; Menetapkan rancangan penilaian kegiatan bercerita.
4. Manfaat becerita, yaitu dapat mengembangkan
dan meningkatkan aspek
kognitif,
sosial emosional, bahasa, dan motorik
DAFTAR
PUSTAKA
Perkembangan dan Konsep Dasar
Pengembangan Anak Usia Dini (Siti Aisyah, dkk)
Artikel dari
: Wahyuti at 20.29.
Depag.
RI . 2003. Kompetensi Dasa Raudlatul Athfal. Jakarta :
Dirjend Kelembagaan Agama Islam.
sunarto
. 2005. Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Raudlatul Athfal. Jakarta
: Dirjend Kelembagaan Agama Islam Direktorat Madrasah dan
Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum.
http//:
Wikipedia.com)
http://wahyuti4tklarasati.blogspot.com/2011/11/karakteristik-anak-usia-dini.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar