Kamis, 23 Februari 2017

PEMBELAJARAN BAGI ANAK USIA DINI

PEMBELAJARAN
BAGI ANAK  USIA DINI


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kemudian tak lupa pula kami mengirimkan salawat beriring salam pada Nabi besar Muhammad SAW karena beliau telah berhasil membawa umatnya dari alam kebodohan kepada alam yang berilmu pengetahuan seperti saat ini.
Dalam penulisan makalah ini tak luput kami mengucapkan terima kasih kepada  pihak – pihak yang telah membantu saya dalam membuat makalah ini.
saya menyadari bahwa penulisan makalah yang berjudul ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Bekasi, 29 September 2016

Penulis,


..................


i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………...……………………………………….  i
DAFTAR ISI………………………...……………………………...………………. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang……………………………………………………….…………… 1
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………...…………… 2
1.3 Tujuan Masalah…………………………………………………………….……. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Belajar sambil bermain, bermain seraya belajar…………………..…………….. 3
2.2  Belajar kecakapan hidup………………………………………………………… 4
BAB III PENUTUP
3.1  Kesimpulan ……………………………………………………...……………… 7
3.2  Saran………………………………………………………………………….…. 8
DAFTAR PUSTAKA





ii
BAB I
PENDAHULUAN
  1. A.    Latar belakang
Pembelajaran anak usia din menggunakan esensi bermain. Esesnsi bermain meliputi perasaan senang, demokratis, aktif, tidak terpaksa, dan merdeka. Pembelajaran hendaknya disusun sedemikian rupa sehingga menyenangkan, membuat anak tertarik untuk ikut serta dan tidak terpaksa. Guru memasukkan unsur-unsur edukatif dalam kegiatan bermain tersebut, sehingga anak secara tidak sadar telah belajar berbagai hal.
Membelajarkan anak usia dini gampang-gampang susah. Kadang kita memberikan fasilitas belajar yang mahal dan berharap anak belajar banyak, tetapi kenyataannya malah anak tidak belajar. Kadang dengan mainan yang amat sederhana dan murah anak-anak sangat tertarik dan ingin tahu banyak tentang mainan itu dan mekanisme kerjanya. Bermain sambil belajar, dimana esensi bermain menjiwai setiap kegiatan pembelajaran amat penting bagi PAUD.
Materi pembelajaran PAUD juga amat variatif. Ada pendapat yang menyatakan bahwa PAUD hanya mengembangkan logika berpikir, berprilaku, dan berkreasi. Adapula yang menyatakan bahwa PAUD juga mempersiapkan anak untuk siap belajar, yaitu siap belajar berhitung, membaca, menulis. Ada pula yang menyatakan bahwa materi pembelajaran bebas. Yang penting PAUD mengembangkan aspek moral, emosional, social, fisik motork dan intelektual. Banyak pertanyaan dari guru dan orang tua tentang bagaiman mengajarkan anak agar sesuai tingkat perkembangannya mampu mengenal bilangan, berhitung, membaca dan menulis.

1
B.     Rumusan masalah
  1. Pembelajaran di taman kanak-kanak berorientasi pada perkembangan
  2. Pembelajaran anak usia dini selain berorientasi pada perkembangan juga memiliki prinsip prinsip tertentu
C.    Tujuan masalah
1.      Agar pembelajaran di taman kanak-kanak dapat berjalan optimal.
2.      Mendorong anak-anak untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi dan berbahasa secara menyeluruh yang meliputi kemampuan berbicara, mendengarkan, membaca dan menulis dini.










2
BAB II
PEMBAHASAN
A. PEMBELAJARAN BAGI ANAK  USIA DINI
1. Hakikat Pembelajaran di Taman Kanak-kanak
            Pada hakikatnya anak itu unik, mengekspresikan perilakunya secara relatif spontan, bersifat aktif dan energik, egosentris, memiliki rasa ingin tahu yang kuat, antusias terhadap banyak hal, bersifat eksploratif dan berjiwa petualang, kaya dengan fantasi, mudah frustrasi, dan memiliki daya perhatian yang pendek. Masa anak merupakan masa belajar yang potensial.
            Kurikulum untuk anak usia dini/TK harus benar-benar memenuhi kebutuhan anak sesuai dengan tahap perkembangan dan harus dirancang untuk membuat anak mengembangkan potensi secara utuh. Baik Kurikulum TK 1994 maupun Kurikulum TK 2004 pada dasarnya sama memuat aspek-aspek perkembangan yang dipadukan dalam bidang pengembangan yang utuh yang mencakup bidang pengembangan perilaku melalui pembiasaan dan bidang kemampuan dasar.
            Pembelajaran anak usia dini/TK pada hakikatnya adalah pembelajaran yang berorientasi bermain (belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar), pembelajaran yang berorientasi perkembangan yang lebih banyak memberi kesempatan kepada anak untuk dapat belajar dengan cara-cara yang tepat. Pendekatan yang paling tepat adalah pembelajaran yang berpusat pada anak



3
2. Pembelajaran Yang Berorientasi Perkembangan
1. Prinsip-prinsip Perkembangan Anak
            Penyelenggaraan pendidikan Taman Kanak-kanak menuntut pendidik yang memiliki kemampuan profesional, sosial dan pribadi yang baik. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh pendidik atau guru Taman Kanak-kanak adalah memahami perkembangan anak.    Pemahaman tentang karakteristik perkembangan anak memberikan kontribusi terhadap pendidik untuk merancang kegiatan, menata lingkungan belajar, mengimplementasikan pembelajaran serta mengevaluasi perkembangan dan belajar anak.
            Prinsip-prinsip perkembangan anak meliputi: (1) anak berkembang secara holistik, (2) perkembangan terjadi dalam urutan yang teratur, (3) perkembangan anak berlangsung pada tingkat yang beragam di dalam dan di antara anak, (4) perkembangan baru didasarkan pada perkembangan sebelumnya, (5) perkembangan mempunyai pengaruh yang bersifat kumulatif.
            Prinsip-prinsip perkembangan anak tersebut memberikan implikasi bagi pendidik dalam menentukan tujuan, memilih bahan ajar, menentukan strategi, memilih dan menggunakan media, serta mengevaluasi perkembangan dan mendukung belajar anak secara optimal.
2. Dasar Pemikiran dan Pengertian Pembelajaran yang Berorientasi Perkembangan
            Ada beberapa hal yang mendasari munculnya praktik pembelajaran yang berorientasi perkembangan, antara lain meningkatnya praktik pembelajaran yang bersifat formal di lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini, kuatnya tuntutan dan tekanan orang tua dan masyarakat terhadap pengajaran yang lebih bersifat akademik, kesalahpahaman masyarakat tentang konsep pendidikan anak usia dini.
4
            Pembelajaran yang berorientasi perkembangan mengacu pada tiga hal penting, yaitu (1) berorientasi pada usia, (2) berorientasi pada anak secara individual, dan (3) berorientasi pada konteks sosial budaya anak.
            Praktik pembelajaran yang berorientasi perkembangan menekankan pada hal-hal sebagai berikut: (1) anak secara holistik, (2) program pendidikan yang bersifat individual, (3) pentingnya kegiatan yang diprakarsai anak, (4) fleksibel, lingkungan kelas menstimulasi anak, (5) pentingnya bermain sebagai wahana belajar, (6) kurikulum terpadu, (7) belajar melalui bekerja, (8) memberikan pilihan kepada anak tentang apa dan bagaimana caranya belajar, (9) penilaian bersifat kontinu, dan (10) bermitra dengan orang tua untuk mendukung perkembangan dan belajar anak.
3. Pembelajaran yang Berorientasi Perkembangan Untuk Anak Usia Taman Kanak-kanak
Prinisip-prinsip pembelajaran yang berorientasi perkembangan dapat diidentifikasi dari beberapa dimensi, sebagai berikut.
1.      Menciptakan iklim yang positif dan kondusif untuk belajar.
2.      Membantu keeratan kelompok dan memenuhi kebutuhan individu.
3.      Lingkungan dan jadwal hendaknya memberi kesempatan kepada anak untuk berpartisipasi aktif, mengambil inisiatif, melakukan eksplorasi terhadap objek dan lingkungannya.
4.      Pengalaman belajar hendaknya dirancang secara konkret dan memberi kesempatan kepada anak untuk memilih kegiatannya sendiri.
5.      Mendorong anak-anak untuk mengembangkan keterampilan berkomunikasi dan berbahasa secara menyeluruh yang meliputi kemampuan berbicara, mendengarkan,
5
membaca dan menulis dini.
6.      Strategi pembelajaran dirancang agar anak dapat berinteraksi dengan anak lainnya secara individual dan dalam kelompok kecil.
7.      Motivasi dan bimbingan diberikan agar anak mengenal lingkungannya, mengembangkan keterampilan sosial, pengendalian dan disiplin diri.
8.      Kurikulum diorganisasikan secara terpadu untuk mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak yang meliputi aspek fisik motorik, sosial emosi, kognitif, bahasa, dan seni.
9.      Penilaian terhadap anak dilakukan secara kontinu, melalui observasi.
10.  Mencatat dan mendokumentasikan hal-hal yang telah dilakukan anak dan cara melakukan kegiatan tersebut.









6
A.    Kesimpulan

Ada beberapa hal yang mendasari munculnya praktik pembelajaran yang berorientasi perkembangan, antara lain meningkatnya praktik pembelajaran yang bersifat formal di lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini, kuatnya tuntutan dan tekanan orang tua dan masyarakat terhadap pengajaran yang lebih bersifat akademik, kesalahpahaman masyarakat tentang konsep PAUD.

B. Saran
Jadi Pendidikan Anak Usia Dini ialah sangat penting, nah tak kalah pentingnya dengan Belajar dan Pembelajarannya. Belajar dan Pembelajaran dilaksanakan untuk melihat bagaimana program kerja yang dilaksanakan sudah berjalan dan apa saja kekurangan dan kelebihan dari program pembelajaran itu supaya kedepannya bisa diperbaiki lagi. Guru AUD juga harus tahu betul bagaimana Belajar dan Pembelajaran yang baik untuk AUD meliputi teori belajar, strategi belajar dan perkembangan AUD, maka dari itu seorang guru AUD harus menguasai segala bidang pengembangan AUD






7
DAFTAR PUSTAKA
Suyanto, Slamet.2005.Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.Jakarta:Depdikbud
Hurlock, B Elizabeth.1978.Perkembangan Anak.Jakarta.Erlangga
Rakimahwati.2011.Bermain dan Permainan Anak Usia Dini.Padang:UNP press















8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar