KATA PENGANTAR
Puji dan
syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa Atas Berkat dan rahmatnyalah
kami bisa menyelesaikan tugas Makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini
disusun untuk memenuhi tugas akademik Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini tahun ajaran 2016. Adapun topik yang dibahas
didalam makalah ini adalah Teori Teori Belajar. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hasmalena sebagai dosen
pembimbing yang telah membimbing kami didalam menyusun makalah ini.
Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi untuk
tersajinya makalah ini. Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, hal itu dikarenakan keterbatasan yang ada. Sehingga kami sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca. Kiranya makalah ini
bisa memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita semua. Atas
perhatiannya, saya ucapkan terima kasih.
Salawu, 29 September 2016
Penulis
..................
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………….……………………................ i
DAFTAR ISI ….………………………………………….………............……
ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
…………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah
………………………………………..………………. 1
C. Tujuan
……………………………………………………..……………… 1
PEMBAHASAN
A. Teori Belajar Kognitif
…………..................................................................2
B. Model pembelajaran
kognitif bruner.
………………………………..…… 3
C. Model
Pembelajran Bermakna Ausubel ………………………………….. 4
D. Teori Perkembangan Model
Kognitivisme ……………………………….. 5
PENUTUP
A. Kesimpulan
……..……………………..………..….……………..….…… 6
B. Saran............................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA ……..…………………………….……………............... 7
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar
sebagai suatu proses berfokus pada apa yang terjadi ketika belajar berlangsung.
Penjelasan tentang apa yang terjadi merupakan teori-teori belajar.Teori
belajar adalah upaya untuk menggambarkan bagaimana orang dan hewan
belajar, sehingga membantu kita memahami proses kompleks inheren pembelajaran.
Ada tiga
kategori utama atau kerangka filosofis mengenaiteori
belajar, yaitu: behaviorisme, kognitivisme, dan
konstruktivisme . Behaviorisme hanya berfokus pada aspek objektif diamati
pembelajaran.Teori kognitif melihat melampaui perilaku untuk menjelaskan
pembelajaran berbasis otak. Dan pandangan konstruktivisme belajar sebagai
sebuah proses di mana pelajar aktif membangun atau membangun ide-ide baru atau
konsep.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa yang maksud dengan belajar dan pembelajaran ?
2.
Apa saja teori-teori belajar dan pembelajaran ?
C. Tujuan Masalah
1.
Mengetahui dan memahami tentang belajar dan pembelajaran.
2.
Mengetahui teori-teori belajar dan pembelajaran.
1
BAB II
TEORI BELAJAR KOGNITIF
Peneliti
yang mengembangkan kognitif ini adalah Ausubel, Bruner, dan Gagne. Dari ketiga
peneliti ini, masing-masing memiliki penekanan yang berbeda. Ausubel menekankan
pada apsek pengelolaan (organizer) yang memiliki pengaruh utama terhadap
belajar. Menurut Ausubel, konsep tersebut dimaksudkan untuk penyiapan struktur
kognitif peserta didik untuk pengalaman belajar. Bruner bekerja pada
pengelompokkan atau penyediaan bentuk konsep sebagai suatu jawaban atas
bagaimana peserta didik memperoleh informasi dari lingkungan.
Bruner mengembangkan teorinya
tentang perkembangan intelektual, yaitu:
1. enactive, dimana
seorang peserta didik belajar tentang dunia melalui tindakannya pada objek
2. iconic, dimana
belajar terjadi melalui penggunaan model dan gambar
3. symbolic yang
mendeskripsikan kapasitas dalam berfikir abstrak
Prinsip-Prinsip Konsep Belajar
Kognitivisme
Prinsip-prinsip
teori belajar bermakna Ausebel ini dapat diterapkan dalam
proes belajar mengajar melalui tahap-tahap sebagai berikut:
proes belajar mengajar melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. mengukur kesiapan peserta
didik seperti minat, kemampuan dan struktur kognitifnya melalui tes awal,
interview, review , pertanyaanpertanyaan dan lain-lain tehnik
2. memilih materi-materi
kunci, lalu menyajikannya dimulai dengan contoh-contoh kongkrit dan
kontraversial
3. mengidentifikasi
prinsip-prinsip yang harus dikuasi dari materi baru itu
4. menyajikan suatu pandangan
secara menyeluruh tentang apa yang harus dipelajari
5. memakai advance organizers
6. mengajar peserta didik
memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang ada dengan
memberikan fokus pada hubungan-hubungan yang ada
2
Menurut
Hartley & Davies (1978), prinsip-prinsip kognitifisme dari beberapa contoh
diatas banyak diterapkan dalam dunia pendidikan khususnya dalam melaksanakan
kegiatan perancangan pembelajaran. Prinsip-prinsip tersebut adalah
1. Peserta didik akan lebih
mampu mengingat dan memahami sesuatu apabila pelajaran
tersebut disusun berdasarkan pola dan logika tertentu
2. Penyusunan materi pelajaran
harus dari yang sederhana ke yang rumit. Untuk dapat melakukan tugas dengan
baik peserta didik harus lebih tahu tugas-tugas yang bersifat lebih sederhana
3. Belajar dengan memahami
lebih baik dari pada menghapal tanpa pengertian. Sesuatu yang baru harus sesuai
dengan apa yang telah diketahui siswa sebelumnya. Tugas guru disini adalah
menunjukkan hubungan apa yang telah diketahui sebelumnya
4. Adanya perbedaan individu
pada siswa harus diperhatikan karena faktor ini sangat mempengaruhi proses
belajar siswa. Perbedaan ini meliputi kemampuan intelektual, kepribadian,
kebutuhan akan suskses dan lain-lain. (dalam Toeti Soekamto 1992:36)
Peranan Model Kognitivisme
dalam Pembelajaran
1.
Model pembelajaran kognitif bruner
Karakteristik Teori :
Model ini
sangat membebaskan peserta didik untuk belajar sendiri. Teori ini mengarahkan
peserta didik untuk belajar secara discovery learning.
Langkah penerapan dalam pembelajaran :
Langkah penerapan dalam pembelajaran :
1. Menentukan tujuan-tujuan
instruksional
2. Memilih materi pelajaran
3. Menentukan topik-topik yang
akan dipeserta didiki
4. Mencari contoh-contoh,
tugas, ilustrasi dsbnya., yang dapat digunakan peserta didik untuk bahan
belajar
5. Mengatur topik peserta
didik dari konsep yang paling kongkrit ke yang abstrak, dari yang sederhana ke
kompleks
6. Mengevaluasi proses dan
hasil belajar
2. Model
Pembelajran Bermakna Ausubel
Karakteristik Teori :
Dalam
aplikasinya menuntut peserta didik belajar secara deduktif (dari umum ke
khusus) dan lebih mementingkan aspek struktur kognitif peserta didik.
Langkah penerapan dalam pembelajaran :
Langkah penerapan dalam pembelajaran :
1. Menentukan tujuan-tujuan
instruksional
2. Mengukur kesiapan peserta
didik (minat, kemampuan, struktur kognitif)baik melalui tes awal, interview, pertanyaan dll.
3. Memilih materi pelajaran
dan mengaturnya dalam bentuk penyajian konsep-konsep kunci
4. Mengidentifikasikan
prinsip-prinsip yang harus dikuasai peserta didik dari materi tsb.
5. Menyajikan suatu pandangan
secara menyelurh tentang apa yang harus dikuasai pesertadidik.
6. Membuat dan menggunakan
"advanced organizer" paling tidak dengan cara membuat rangkuman terhadap
materi yang baru disajikan, dilengkapi dengan uraian singkat yang menunjukkan
relevansi (keterkaiatan) materi yang sudah diberikan dengan yang akan
diberikan.
7. Mengajar peserta didik
untuk memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang sudah ditentukan dengan
memberi fokus pada hubungan yang terjalin antara konsep yang ada
8. Mengevaluasi proses dan
hasil belajar
4
3.Teori Perkembangan Model
Kognitivisme
Berpijak pada tiga teori
belajar seperti dijelaskan di atas, maka dalam pengembangan model pembelajaran
harus selaras dengan teori belajar yang dianut. Dengan kata lain, apabila kita
menganut teori behaviorisme, maka model pembelajaran yang dapat digunakan
diantaranya adalah model pembelajaran yang tergolong pada kelompok perilaku.
Untuk penganut teori kognitivisme, model pembelajaran yang dapat digunakan
adalah model pembelajaran yang mengarah pada proses pengolahan informasi.
Adapun untuk yang menganut teori belajar konstruktivisme, maka model
pembelajaran yang dikembangkan adalah model pembelajaran yang bersifat
interaktif dan model pembelajaran yang berpusat pada
5
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Jadi dapat
disimpulkan dari pendapat para ahli, bahwa belajar adalah suatu perilaku yang
awalnya tidak tahu mnjadi tahu melalui kegiatan yang kompleks dan terjadi
akibat adanya suatu pengalaman dan pelatihan.
Pembelajaran
anak usia dini/TK pada hakikatnya adalah pembelajaran yang berorientasi bermain
(belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar), pembelajaran yang
berorientasi perkembangan yang lebih banyak memberi kesempatan kepada anak
untuk dapat belajar dengan cara-cara yang tepat. Pendekatan yang paling tepat
adalah pembelajaran yang berpusat pada anak
Teori-teori
belajar yaitu:Teori Behaviorisme, Teori belajar kognitifdan Teori Perkembangan Model
Kognitivisme
Ada beberapa hal yang mendasari munculnya praktik pembelajaran yang
berorientasi perkembangan, antara lain meningkatnya praktik pembelajaran yang
bersifat formal di lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini, kuatnya tuntutan
dan tekanan orang tua dan masyarakat terhadap pengajaran yang lebih bersifat
akademik, kesalahpahaman masyarakat tentang konsep PAUD.
B. Saran
Jadi
Pendidikan Anak Usia Dini ialah sangat penting, nah tak kalah pentingnya dengan
Belajar dan
Pembelajarannya. Belajar dan
Pembelajaran dilaksanakan untuk melihat bagaimana program
kerja yang dilaksanakan sudah berjalan dan apa saja kekurangan dan kelebihan
dari program pembelajaran itu supaya kedepannya bisa diperbaiki lagi. Guru AUD
juga harus tahu betul bagaimana Belajar dan Pembelajaran yang baik untuk AUD meliputi teori belajar, strategi belajar dan
perkembangan AUD, maka dari itu seorang guru
AUD harus menguasai segala bidang pengembangan AUD
6
DAFTAR
PUSTAKA
AECT.1998.Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta:
PAU-UT dan CV.Rajawali.
Dimyati,
Mudjiono.2001.Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: Rineka Cipta.
Hasbullah. 2009. dasar-dasar ilmu pendidikan. Jakarta: Rajawali pers.
Wilis.D,Ratna.2006.Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran.
Jakarta: Erlangga
7
Tidak ada komentar:
Posting Komentar