Kamis, 23 Februari 2017

TEORI BELAJAR KOGNITIF

KATA PENGANTAR


Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa Atas Berkat dan rahmatnyalah kami bisa menyelesaikan tugas Makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas akademik Belajar dan Pembelajaran Pendidikan Anak Usia Dini tahun ajaran 2016. Adapun topik yang dibahas didalam makalah ini adalah Teori Teori Belajar. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hasmalena sebagai dosen pembimbing yang telah membimbing kami didalam menyusun makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi untuk tersajinya makalah ini. Kami menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, hal itu dikarenakan keterbatasan yang ada. Sehingga kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca. Kiranya makalah ini bisa memberikan banyak manfaat bagi kehidupan kita semua. Atas perhatiannya,  saya ucapkan terima kasih.



Salawu, 29 September 2016
Penulis

..................





i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………….……………………................ i
DAFTAR ISI ….………………………………………….………............…… ii
PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang …………………………………………………………… 1
B.     Rumusan Masalah ………………………………………..………………. 1
C.     Tujuan ……………………………………………………..……………… 1
PEMBAHASAN
A.     Teori Belajar Kognitif …………..................................................................2
B.     Model pembelajaran kognitif bruner. ………………………………..…… 3
C.     Model Pembelajran Bermakna Ausubel ………………………………….. 4
D.     Teori Perkembangan Model Kognitivisme ……………………………….. 5
PENUTUP
A.     Kesimpulan ……..……………………..………..….……………..….…… 6
B.     Saran............................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA ……..…………………………….……………............... 7








ii



BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Belajar sebagai suatu proses berfokus pada apa yang terjadi ketika belajar berlangsung. Penjelasan tentang apa yang terjadi merupakan teori-teori belajar.Teori belajar adalah upaya untuk menggambarkan bagaimana orang dan hewan belajar, sehingga membantu kita memahami proses kompleks inheren pembelajaran.
Ada tiga kategori utama atau kerangka filosofis mengenaiteori belajar, yaitu: behaviorisme, kognitivisme, dan konstruktivisme . Behaviorisme hanya berfokus pada aspek objektif diamati pembelajaran.Teori kognitif melihat melampaui perilaku untuk menjelaskan pembelajaran berbasis otak. Dan pandangan konstruktivisme belajar sebagai sebuah proses di mana pelajar aktif membangun atau membangun ide-ide baru atau konsep.

B.       Rumusan Masalah
1.      Apa yang maksud dengan belajar dan pembelajaran ?
2.      Apa saja teori-teori belajar dan pembelajaran ?

C.      Tujuan Masalah
1.      Mengetahui dan memahami tentang belajar dan pembelajaran.
2.      Mengetahui teori-teori belajar dan pembelajaran.






1
BAB II
TEORI BELAJAR KOGNITIF

Peneliti yang mengembangkan kognitif ini adalah Ausubel, Bruner, dan Gagne. Dari ketiga peneliti ini, masing-masing memiliki penekanan yang berbeda. Ausubel menekankan pada apsek pengelolaan (organizer) yang memiliki pengaruh utama terhadap belajar. Menurut Ausubel, konsep tersebut dimaksudkan untuk penyiapan struktur kognitif peserta didik untuk pengalaman belajar. Bruner bekerja pada pengelompokkan atau penyediaan bentuk konsep sebagai suatu jawaban atas bagaimana peserta didik memperoleh informasi dari lingkungan.
Bruner mengembangkan teorinya tentang perkembangan intelektual, yaitu:
1.  enactive, dimana seorang peserta didik belajar tentang dunia melalui tindakannya pada objek
2.  iconic, dimana belajar terjadi melalui penggunaan model dan gambar
3.  symbolic yang mendeskripsikan kapasitas dalam berfikir abstrak
Prinsip-Prinsip Konsep Belajar Kognitivisme
Prinsip-prinsip teori belajar bermakna Ausebel ini dapat diterapkan dalam
proes belajar mengajar melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. mengukur kesiapan peserta didik seperti minat, kemampuan dan struktur kognitifnya melalui tes awal, interview, review , pertanyaanpertanyaan dan lain-lain tehnik
2. memilih materi-materi kunci, lalu menyajikannya dimulai dengan contoh-contoh kongkrit dan kontraversial
3. mengidentifikasi prinsip-prinsip yang harus dikuasi dari materi baru itu
4. menyajikan suatu pandangan secara menyeluruh tentang apa yang harus dipelajari
5. memakai advance organizers
6. mengajar peserta didik memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip  yang ada dengan memberikan fokus pada hubungan-hubungan yang ada
2
Menurut Hartley & Davies (1978), prinsip-prinsip kognitifisme dari beberapa contoh diatas banyak diterapkan dalam dunia pendidikan khususnya dalam melaksanakan kegiatan perancangan pembelajaran. Prinsip-prinsip tersebut adalah
1. Peserta didik akan lebih mampu mengingat dan memahami sesuatu   apabila pelajaran tersebut disusun berdasarkan pola dan logika tertentu
2. Penyusunan materi pelajaran harus dari yang sederhana ke yang rumit. Untuk dapat melakukan tugas dengan baik peserta didik harus lebih tahu tugas-tugas yang bersifat lebih sederhana
3. Belajar dengan memahami lebih baik dari pada menghapal tanpa pengertian. Sesuatu yang baru harus sesuai dengan apa yang telah diketahui siswa sebelumnya. Tugas guru disini adalah menunjukkan hubungan apa yang telah diketahui sebelumnya
4. Adanya perbedaan individu pada siswa harus diperhatikan karena faktor ini sangat mempengaruhi proses belajar siswa. Perbedaan ini meliputi kemampuan intelektual, kepribadian, kebutuhan akan suskses dan lain-lain. (dalam Toeti Soekamto 1992:36)
Peranan Model Kognitivisme dalam Pembelajaran
1.      Model pembelajaran kognitif bruner
Karakteristik Teori :
Model ini sangat membebaskan peserta didik untuk belajar sendiri. Teori ini mengarahkan peserta didik untuk belajar secara discovery learning.
Langkah penerapan dalam pembelajaran :
1. Menentukan tujuan-tujuan instruksional
2. Memilih materi pelajaran
3. Menentukan topik-topik yang akan dipeserta didiki
4. Mencari contoh-contoh, tugas, ilustrasi dsbnya., yang dapat digunakan peserta didik untuk bahan belajar
5. Mengatur topik peserta didik dari konsep yang paling kongkrit ke yang abstrak, dari yang sederhana ke kompleks
6. Mengevaluasi proses dan hasil belajar
2. Model Pembelajran Bermakna Ausubel
Karakteristik Teori :
Dalam aplikasinya menuntut peserta didik belajar secara deduktif (dari umum ke khusus) dan lebih mementingkan aspek struktur kognitif peserta didik.
Langkah penerapan dalam pembelajaran :
1. Menentukan tujuan-tujuan instruksional
2. Mengukur kesiapan peserta didik (minat, kemampuan, struktur kognitif)baik melalui tes awal, interview, pertanyaan dll.
3. Memilih materi pelajaran dan mengaturnya dalam bentuk penyajian konsep-konsep kunci
4. Mengidentifikasikan prinsip-prinsip yang harus dikuasai peserta didik dari materi tsb.
5. Menyajikan suatu pandangan secara menyelurh tentang apa yang harus dikuasai pesertadidik.
6. Membuat dan menggunakan "advanced organizer" paling tidak dengan cara membuat rangkuman terhadap materi yang baru disajikan, dilengkapi dengan uraian singkat yang menunjukkan relevansi (keterkaiatan) materi yang sudah diberikan dengan yang akan diberikan.
7. Mengajar peserta didik untuk memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang sudah ditentukan dengan memberi fokus pada hubungan yang terjalin antara konsep yang ada
8. Mengevaluasi proses dan hasil belajar






4
3.Teori Perkembangan Model Kognitivisme

Berpijak pada tiga teori belajar seperti dijelaskan di atas, maka dalam pengembangan model pembelajaran harus selaras dengan teori belajar yang dianut. Dengan kata lain, apabila kita menganut teori behaviorisme, maka model pembelajaran yang dapat digunakan diantaranya adalah model pembelajaran yang tergolong pada kelompok perilaku. Untuk penganut teori kognitivisme, model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model pembelajaran yang mengarah pada proses pengolahan informasi. Adapun untuk yang menganut teori belajar konstruktivisme, maka model pembelajaran yang dikembangkan adalah model pembelajaran yang bersifat interaktif dan model pembelajaran yang berpusat pada

















5
PENUTUP

A.   Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan dari pendapat para ahli, bahwa belajar adalah suatu perilaku yang awalnya tidak tahu mnjadi tahu melalui kegiatan yang kompleks dan terjadi akibat adanya suatu pengalaman dan pelatihan.
Pembelajaran anak usia dini/TK pada hakikatnya adalah pembelajaran yang berorientasi bermain (belajar sambil bermain dan bermain sambil belajar), pembelajaran yang berorientasi perkembangan yang lebih banyak memberi kesempatan kepada anak untuk dapat belajar dengan cara-cara yang tepat. Pendekatan yang paling tepat adalah pembelajaran yang berpusat pada anak
Teori-teori belajar yaitu:Teori Behaviorisme, Teori belajar kognitifdan Teori Perkembangan Model Kognitivisme
            Ada beberapa hal yang mendasari munculnya praktik pembelajaran yang berorientasi perkembangan, antara lain meningkatnya praktik pembelajaran yang bersifat formal di lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini, kuatnya tuntutan dan tekanan orang tua dan masyarakat terhadap pengajaran yang lebih bersifat akademik, kesalahpahaman masyarakat tentang konsep PAUD.

B. Saran
Jadi Pendidikan Anak Usia Dini ialah sangat penting, nah tak kalah pentingnya dengan Belajar dan Pembelajarannya. Belajar dan Pembelajaran dilaksanakan untuk melihat bagaimana program kerja yang dilaksanakan sudah berjalan dan apa saja kekurangan dan kelebihan dari program pembelajaran itu supaya kedepannya bisa diperbaiki lagi. Guru AUD juga harus tahu betul bagaimana Belajar dan Pembelajaran yang baik untuk AUD meliputi teori belajar, strategi belajar dan perkembangan AUD, maka dari itu seorang guru AUD harus menguasai segala bidang pengembangan AUD
6
DAFTAR PUSTAKA

AECT.1998.Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta: PAU-UT dan CV.Rajawali.
Dimyati, Mudjiono.2001.Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Hasbullah. 2009. dasar-dasar ilmu pendidikan. Jakarta: Rajawali pers.

Wilis.D,Ratna.2006.Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga


















7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar